Page 162 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 162
Gambar 10.1 Dari kiri ke kanan, citra fotosfer Matahari, lapisan kromosfer terlihat di
atas fotosfer, dan citra korona yang diambil dengan menggunakan
koronograph.
AKTIVITAS MATAHARI
Pada atmosfer Matahari berlangsung beberapa aktivitas yang disebut aktivitas
Matahari.
a) Bintik Matahari (Sunspot)
Bintik Matahari merupakan daerah kecil yang gelap pada fotosfer akibat
suhunya yang lebih rendah daripada suhu fotosfer di sekitarnya. Meskipun
terlihat kecil, bintik Matahari yang besar diameternya dapat mencapai 200 000
km – 300 000 km, jauh lebih besar dari diameter Bumi, sedangkan bintik yang
kecil, yang umumnya bergerombol dan terletak di dekat bintik besar,
diameternya sekitar 3 000 km. Bintik Matahari lebih banyak terlihat dekat
ekuator, makin mendekati kutub makin sedikit jumlahnya dan diatas lintang 60°
bisa dikatakan hampir tidak ada.
Jika diamati, bintik Matahari terlihat bergerak di piringan Matahari akibat
rotasi Matahari dan periode bintik Matahari inilah yang digunakan dalam
menentukan periode rotasi Matahari. Periode rotasi Matahari pada ekuatornya
sekitar 25 hari.
Aktivitas matahari bervariasi dengan periode sekitar 11 tahun yang
berkorelasi dengan kemunculan bintik matahari di permukaannya. Umumnya
bintik matahari muncul dalam satu kelompok (grup). Makin banyak bintik yang
muncul di permukaan matahari, maka tingkat aktivitas matahari dikatakan makin
tinggi, dan sebaliknya. Bilangan bintik Matahari adalah parameter yang
digunakan untuk menyatakan tingkat aktivitas Matahari, yang pertama kali
diajukan oleh Wolf. Bilangan bintik Matahari (disebut bilangan Wolf), dihitung
sebagai berikut:
R = k(10g + f)
Astronomi dan Astrofisika 161