Page 217 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 217
Diperkirakan sebanyak 80% dari galaksi yang teramati merupakan galaksi
spiral, 17% galaksi elips dan sisanya galaksi tak beraturan.
Selain galaksi-galaksi yang telah dijelaskan di atas, adapula galaksi-galaksi
lainnya yang tidak biasa, seperti galaksi radio, galaksi yang saling bertabrakan dan
quasar (quasi stellar radio source). Adapun objek-objek tersebut belum dapat
dijelaskan dengan sempurna dengan pengetahuan maupun pengamatan yang ada saat
ini.
12.3. EVOLUSI GALAKSI
Dari telaah seorang ahli Astronomi, Walter Baade, atas jenis galaksi
berdasarkan evolusi bintang, timbulah gagasan bahwa galaksi tak beraturan itu
merupakan tahap awal perkembangan galaksi: disitulah kabut hidrogen raksasa
bergolak seraya mengerut karena gravitasi, dan mulai membentuk bintang.
Misalnya, galaksi tak beraturan terdekat, yakni Awan Magellan Besar dan Awan
Magellan Kecil bahkan mulai memperlihatkan bentuk awal lengan spiral. Kalau
berbagai bentuk galaksi boleh dianggap sebagai cerminan langkah evolusi, maka
Awan Magellan Besar – dan lain-lain galaksi tak beratuaran – pada suatu ketika
mungkin akan berkembang menjadi galaksi spiral kecil.
Namun, jika diperhatikan lebih lanjut, ternyata galaksi tak beraturan – dalam
jumlah kecil – juga memiliki bintang-bintang usia lanjut. Jika galaksi tak beraturan
merupakan ‗bayi‘ galaksi, mustahil terdapat bintang-bintang tua yang sama tuanya
dengan bintang-bintang galaksi elips, yang dikatakan ‗nenek‘ galaksi. Setelah
berkesimpulan bahwa umur bukanlah penentu tipe galaksi, maka para ahli astronomi
merumuskan sebuah hipotesis baru. Lebih dari 12 milyar tahun silam, sejumlah gas
dalam alam semesta membentuk kabut padat, dan kemudian runtuh karena tekanan
gaya berat. Pada waktu salah satu kawasan sebesar galaksi (bakal galaksi) ini
runtuh, gasnya bertubrukan. Jika gas tersebut sangat rapat dan bergerak sangat cepat,
maka terbentuknya bintang terjadi dengan cepat, dan mendadak berhenti bila
bahannya habis. Dengan demikian lahirlah galaksi elips. sebaliknya , bila gasnya
tipis dan bergerak lamban, sebagian besar gas memiliki banyak peluang untuk
membentuk piringan atau gumpalan sebelum menjadi bintang. Kebanyakan gasnya
melahirkan bintang secara lambat sehingga bintang-bintang tersebut jutaan tahun
lebih muda daripada bintang dalam galaksi elips yang terbentuk lebih cepat.
Kebanyakan bintang muda tadi terdapat dalam lengan galaksi spiral, dan lebih-lebih
lagi terdapat pada kabut tak berwujud dalam galaksi tak beraturan. Di situlah
terdapat banyak gas yang belum berubah menjadi bintang.
Astronomi dan Astrofisika 216