Page 220 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 220

13.3. ALAM SEMESTA YANG MENGEMBANG

                                 Pada tahun 1929, Edwin Hubble membuktikan bahwa galaksi non lokal di
                          alam semesta ini bergerak saling menjauh satu  sama lain dan besarnya  kecepatan
                          menjauh ini sebanding dengan jaraknya, yang ia nyatakan dalam bentuk:

                                 v   H  d                                                           (13.1)

                                 Adapun kecepatan radial suatu galaksi dapat diukur dengan metode Doppler
                          yaitu:

                                        
                                  v      c
                                   r
                                        0

                                         
                                 Nilai       ini  disebut  koefisien  pergeseran  spektrum,  z,  yang  bersesuaian
                                         0
                          dengan nilai β.

                                 Sebenarnya  selain  gerak  pengembangan  (ekspansi)  ini  juga  terdapat  gerak
                          diri  (peculiar  motion)  yang  besarnya  acak,  namun  besarnya  hanya  sekitar  ratusan
                          kilometer per detik. Bisa digambarkan pada sekelompok angsa yang terbang dalam
                          formasi,  terdapat  juga  gerak  antara  angsa  satu  dan  angsa  lain,  seperti  inilah
                          kecepatan peculiar itu. Namun pada jarak yang jauh (lebih dari 10 Mpc) kecepatan
                          ekspansi menjadi besar sehingga kecepatan peculiar ini dapat diabaikan.

                                 Jika alam semesta ini terus mengembang hingga bentuknya yang sekarang,
                          pastilah dahulu kala, alam semesta ini bentuknya jauh lebih kecil dan lebih jauh lagi,
                          merupakan  suatu  singularitas.  Pandangan  ini  melahirkan  suatu  teori  baru,  yang
                          dinamakan dengan Teori Big Bang. Teori Big Bang (Ledakan Besar) ini menyatakan
                          pada pada suatu masa di awal pembentukan alam semesta, lama semesta ini berupa
                          suatu keadaan singularitas dengan rapat massa dan temperatur yang luar biasa besar
                          dan kemudian ‗meledak‘ atau berekspansi ke segala arah membentuk alam semesta
                          kita  sekarang.  Pemuaian  ruang  ini  mengakibatkan  tekanan  dan  suhu  dari  alam
                          semesta turun dan kemudian terbentuklah partikel-partikel dasar pembentuk materi
                          seperti quark dan lepton.

                                 Pada  awalnya  teori  ini  banyak  dibantah  oleh  kalangan  ilmuwan  skeptis,
                          namun  dangan  adanya  penemuan  radiasi  latar  kosmik  (Cosmic  Background
                          Radiation,  CBR)  secara  kebetulan  oleh  Arno  Penzias  dan  Robert  Wilson.  Radiasi
                          yang bersuhu 2,7 K ini teramati dari Bumi berasal dari segala penjuru, seolah-olah
                          tanpa  sumber  semakin  mengukuhkan  Teori  Big  Bang.  Selain  itu,  struktur  alam
                          semesta  yang  memperlihatkan  ke-homogenan  dalam  skala  besar  serta  pergerakan
                          menjauh  yang  seragam  ke  semua  arah,  dan  tidak  teramati  titik  istimewa  yang
                          merupakan  pusat  sebaran  dari  obyek  alam  semesta,  merupakan  dasar  dari  para
                          ilmuwan dalam membuat teori tentang model alam semesta, ruang lengkung dimensi
                          tiga, yang akan dibahas kemudian.




                                                                       Astronomi dan Astrofisika  219
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225