Page 218 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 218

13. ALAM SEMESTA



                    13.1. PENDAHULUAN

                                 Setiap  kemajuan  baru  di  dalam  pemahaman  jagad  raya  ternyata  semakin
                          memperkecil peran kita di dalamnya. Walaupun demikian, setiap kemajuan ini selalu
                          menimbulkan rasa kekaguman baru. Astronomi abad ke-tujuh belas mengungkapkan
                          fakta  bahwa  Bumi  bukanlah  pusat  tata  surya  melainkan  salah  satu  dari  beberapa
                          planet yang mengitari Matahari. Pada abad ke sembilan belas, para astronom mulai
                          mengarahkan  teleskopnya  ke  bintang-bintang  dan  menggunakan  peralatan
                          spektroskopi  yang  dikembangkan  untuk  mengukur  berbagai  panjang  gelombang
                          cahaya  bintang.  Ditemukan  fakta  bahwa  Matahari  kita    ternyata  hanyalah  sebuah
                          bintang biasa yang kedudukannya tidaklah istimewa dalam skala galaksi. Matahari
                                                                 11
                          kita ternyata adalah satu dari sekitar 10  bintang dalam galaksi kita yang dikenal
                          dengan nama galaksi Bima Sakti.

                                 Dari  teleskop  para  astronom,  terungkap  pula  beberapa  objek  aneh  seperti
                          gumpalan nebula redup yaitu sepotong cahaya cahaya lebar yang melebihi ukuran
                          bintang. Beberapa nebula ini kemudian dapat disimpulkan sebagai kabut gas dalam
                          galaksi, yang dapat menyatakan materi baru dari mana bintang terbentuk, atau sisa
                          dari bintang yang mengakhiri hidupnya dengan ledakan dahsyat.

                                 Selain  itu  diperoleh  pula  nebula  yang  agak  redup.  Namun  hal  ini  masih
                          menimbulkan  pertanyaan,  bagaimana  sebenarnya  hakikat  nebula  yang  agak  redup
                          ini.  Kepastian  tentang  pertanyaan  ini  hanya  dapat  terpecahkan  bila  cahaya  semua
                          objek  redup  dapat  dipisahkan  menjadi  bintang-bintang  tunggal.  Hal  ini  adalah
                          persoalan eksperimental yang amat sulit, karena memerlukan pencahayaan sebuah
                          pelat  foto  sepanjang  malam,  pada  saat  mana  para  astronomi  bergulat  dalam
                          kedinginan malam di atas puncak gunung  untuk menjaga fokus teleskopnya tetap
                          mengarah  ke  nebula,  sebagai  akibat  rotasi  Bumi  dan  perubahan  suhu  yang
                          mengakibatkan  perubahan  ukuran  teleskop.  Pada  tahun  1920-an,  Edwin  Hubble
                          berhasil  memisahkan  cahaya  berbagai  bintang  dalam  galaksi  kita,  serta
                          menyimpulkan ukuran, kecemerlangan dan jaraknya dari kita.

                                 Semakin  banyak  nebula  dan  galaksi  yang  ditemukan,  semakin  jelas  pula
                                                                                                          11
                          kedudukan kita di jagad raya. Matahari kita tidak saja hanya satu dari sekitar 10
                          bintang dalam Galaksi Bima Sakti, melainkan mungkin Galaksi Bima Sakti sendiri
                                                    11
                          merupakan satu diantara 10  galaksi yang ada di jagad raya.

                                 Pengamatan  Hubble  juga  menghasilkan  pernyataan  yang  menarik,  setiap
                          galaksi bergerak menjauhi kita (dan menjauhi yang lainnya) dengan kelajuan yang
                          amat  tinggi.  Semakin  jauh  sebuah  galaksi  dari  kita  ,  semakin  tinggi  lajunya.
                          Kesimpulan  mengesankan  ini  akan  menuntun  kita  kemodel  standar  jagad  raya
                          beserta  asal-usulnya.  Jika  semua  galaksi  bergerk  saling  menjauhi,  maka  mereka
                          sebelumnya  pastilah  berdekatan.  Jika  kita  kembali  cukup  jauh  ke  masa  lampau
                          semua materi tentulah berasal dari sebuah titik singularitas berkerapatan tak hingga


                                                                       Astronomi dan Astrofisika  217
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223