Page 219 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 219
yang mengalami ledakan dahsyat. Peristiwa ini dikenal sebagai Big Bang (Ledakan
Besar).
Informasi yang lebih menghebohkan datang menyusul. Pada tahun 1965, dua
astronom yang bernama Arno Penzias dan Robert Wilson menemukan pijaran
radiasi latar belakang gelombang mikro dari sisa-sisa ledakan besar yang mengisi
seluruh jagad raya dan menghujami Bumi, meskipun telah mengalami pendinginan
selama kurang lebih 15 milyar tahun.
Karya eksperimental yang telah dirilis Hubble, Penzias dan wilson
merupakan landasan untuk berspekulasi mengenai asal mula, evolusi dan masa
depan jagad raya. Semua teori ini termasuk dalam bidang kajian kosmologi yang
berasaskan pada teori relativitas umum dengan paduan bidang astronomi, fisika
partikel, fisika statistik, termodinamika dan elektrodinamika.
13.2. ASAS KOSMOLOGI
7
Dalam skala besar jagad raya, mulai dari jarak 10 parsec, seluruh materi
dapat dianggap sebagai fluida kontinu, homogen dan isotrop. Pernyataan ini
membawa kepada kesimpulan bahwa tidak ada pemandang galaksi yang dipandang
istimewa di jagad raya ini. Dengan kata lain, seluruh pengamat bergerak bersama
galaksi dan melihat proses skala besar yang sama dalam evolusi jagad raya. Inilah
yang dinamakan asas kosmologi (cosmological principle). Sedangkan teori keadaan
tetap (steady state theory) didasarkan pada asas kosmologi sempurna (perfect
cosmological principle) yang menyatakan bahwa seluruh pengamat galaksi melihat
seluruh struktur skala besar jagad raya yang sama untuk seluruh waktu. Berdasarkan
fakta-fakta, ditemui bahwa lebih tepat adalah asas pertama, bukan asas kedua.
Meskipun para pendukung paham steady state yang umumnya kaum sekuler
tidak dapat mengelakkan lagi fakta bahwa alam semesta mengembang, sebagian dari
mereka kemudian menyempurnakan teorinya dengan mengatakan ada suatu
mekanisme yang menciptakan materi-materi baru untuk mengisi ruang kosong yang
ditinggalkan sehingga rapat massa, suhu dan keadaan lain di alam semesta ini akan
terus konstan. Namun demikan mereka sendiri tidak dapat menjelaskan tentang
mekanisme yang dapat menciptakan materi-materi baru ini, dan juga bertentangan
dengan paham materialis. Meskipun teori Big Bang yang lebih banyak
pendukungnya, tidak berarti teori Big Bang telah mampu menjelaskan mekanisme
mengapa sampai ledakan besar itu terjadi.
Astronomi dan Astrofisika 218