Page 221 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 221

13.4. STRUKTUR ALAM SEMESTA

                                 Jika kita runutkan satu per satu, mulai dari saya, rumah saya, Pulau Sulawesi,
                          Bumi, tata surya, Bimasakti, gugus lokal, supergugus lokal, alam semesta, dan... dan
                          kita  terhenti  sampai  di  situ.  Lalu  pasti  muncul  pertanyaan  di  benak  Anda,  alam
                          semesta  terletak  di  mana?  Penulis  lebih  suka  menjawab  alam  semesta  berada  di
                          jagad raya. Lalu jagad raya di mana? Penulis akan menjawab ―tidak tahu‖. Lalu ada
                          pula yang pernah menyatakan bahwa alam semesta itu tak berbatas. Bagaimana kita
                          memandang sesuatu yang tanpa batas itu? Lalu jika semesta itu berbatas, dimanakah
                          batasnya? Dan, di luarnya itu apa?
                                 Mungkin  pertanyaan  di  atas  sudah  pernah  muncul  di  benak  Anda.  Namun
                          sialnya, belum seorang pun yang tahu pasti kebenarannya, walaupun sudah banyak
                          model alam semesta yang diajukan para ilmuwan. Salah satu model yang terkenal
                          dan  dapat  diterima  adalah  ―model  semesta  tak-berbatas  namun  berhingga‖,  atau
                          alam semesta yang unlimit tetapi finity. Mungkin memang belum pasti benar, tetapi
                          tak mengapa, ―The truth is out there”. Adapula teori alam semesta dalam jagad raya
                          yang akan dibahas secara umum dalam buku ini. Mari kita  simak, dan bersiaplah
                          untuk pusing.




                          n – sphere dan n – ball

                                 Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya terlebih dahulu kita memahami
                          sedikit  tentang  n-sphere.  n-sphere  merupakan  permukaan  dari  sebuah  ‗bola‘
                          berdimensi geometri n+1, diesebut n-ball. Jadi n-sphere dapat digambarkan sebagai
                          geometri yang melengkung terhadap geometri lain yang berdimensi satu lebih besar .

                                 Misalkan  2-sphere  adalah  geometri  2  dimensi  (luas)  yang  melengkung
                          terhadap geometri 3 dimensi (volum), tentu kita akan segera tahu bahwa 2-sphere itu
                                                                                     4
                                                                                         3
                          adalah  permukan  bola.  Karena  besar  bola  (volum)  adalah   r    maka  besar  dari
                                                                                     3
                          permukaannya (luas) adalah

                                           4      d
                                                        
                                                          2
                                 L 2 sphere     r  3    4 r
                                           3     dr

                                 Demikian  pula  kita  dapatkan  1-sphere  yang  merupakan  keliling  lingkaran.
                          Dapatkah  Anda  membayangkan  3-sphere,  4-sphere,  dan  seterusnya?  Sebagai
                          gambaran, model kosmos yang dikembangkan saat ini adalah model lima dimensi
                          (bagian dari model 11 dimensi, enamnya terkompaktisasi menjadi sel Planck).








                                                                       Astronomi dan Astrofisika  220
   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226