Page 44 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 44

yang  sangat  kecil,  x   0)  terdapat  hubungan  yang  digunakan  untuk  kecepatan
                          sesaat

                                    d
                              v   x                                                                 (3.30)
                                   dt

                          Sekali  lagi  kita  perhatikan  bahwa  a  =  dv/dt,  maka  percepatan  sesaat  dirumuskan
                          dengan:

                                    d
                              a   v                                                                 (3.31)
                                   dt

                                                                                                t
                                Misal  posisi  partikel  dinyatakan  dalam  fungsi  s (t )   4t  2    2  6 ,  maka
                          kecepatan  partikel  dinyatakan  dalam  v    (t )   8  2 ,  sehingga  saat  t    2,
                                                                             t
                                                -1
                                                                         -2
                             ) 2 ( v    ) 2 ( 8   2  18ms  dan percepatan  a  8ms .



















                                      (a)                                              (b)

                            Gambar 3.11  (a) kecepatan sesaat pada t = 4 (v 4)  merupakan turunan dari kurva
                                          kecepatan  v.  (b)  jarak  yang  ditempuh  oleh  benda  yang  bergerak
                                          dipercepat dalam selang t = 2 hingga t = 4 sama dengan luas daerah
                                          dibawah  kurva  (yang  diraster)  yang  memenuhi  integral  tertutup
                                           4
                                            v( t)  dt .
                                           2

                                Kebanyakan  gerak  yang  berlangsung  dalam  kehidupan  sehari-hari  kita
                          bukanlah  gerak  berubah  beraturan,  seperti  gerak  Lala  tadi.  Mobil  bergerak
                          dipercepat  dari  keadaan  diam,  kemudian  saat  kecepatan  sudah  cukup  tinggi
                          kecepatan menjadi konstan dan ketika lampu lalu lintas berwarna merah mobil harus
                          direm,  diperlambat  sampai  berhenti.  Bagaimana  kita  menyelesaikan  model  gerak
                          semacam ini? Tentu saja kita dapat menganalisisnya dengan membagi-baginya tiap
                          satuan  waktu,  dimana  kecepatan  berubah  tidak  beraturan.  Perhatikan  gambar  di
                          belakang. Misalkan pergerakan Lili (temannya Lala dan Lulu) kita gambarkan dalam
                          grafik,  Jarak  yang  ditempuh  Lili  merupakan  luas  daerah  yang  diraster,  sehingga
                          dapat kita hitung dengan membaginya menjadi tiga bagian.



                                                                       Astronomi dan Astrofisika  43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49