Page 13 - Pengukuran Lita Nurnawangsih
P. 13
4. Pengukuran Tunggal dan Berulang
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali
saja.Dalam pengukuran tunggal, nilai benar (x 0 ) adalah nilai pengukuran itu
sendiri.Jika diperhatikan, setiap alat ukur atau instrumen mempunyai skala yang
berdekatan yang disebut skala terkecil. Nilai ketidakpastian (Δx) pada pengukuran
tunggal diperhitungkan dari skala terkecil alat ukur yang dipakai.Nilai dari
ketidakpastian pada pengukuran tunggal adalah setengah dari skala terkecil pada alat
ukur.
Dalam praktikum fisika, selain dari pengukuran tunggal pengukuran besaran
juga dilakukan secara berulang kali (2 atau 3 kali saja) dan pengulangan lebih dari 3
kali.Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai terbaik dari pengukuran
tersebut.Dengan demikian, pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan
beberapa kali atau berulang-ulang (2 atau 3 kali dan lebih dari 3 kali).Dalam
pengukuran berulang, pengganti nilai benar adalah nilai rata-rata dari hasil
pengukuran.Jika suatu besaran fisis diukur sebanyak N kali, maka nilai rata-rata dari
pengukuran tersebut dihitung.
5. Pengolahan Hasil Pengukuran
Dalam sebuah eksperimen di mana tujuan pokoknya adalah melakukan
pengukuran-pengukuran untuk memperoleh data, tentu saja langkah berikutnya
setelah data tersebut diperoleh adalah mengerjakan pengolahan data. Pada tahap
pengolahan data hasil pengukuran ini harus memperhatikan ketidakpastian dari
masing-masing variabel fisis yang terlibat (data), memperhatikan apakah
perhitungan-perhitungan yang dilakukan sudah memenuhi kaidah-kaidah angka
penting (significant figure), serta bagaimana ketidakpastian masing-masing variabel
fisis diperhitungkan (perambatan ralat).
1. Ketidakpastian Mutlak
Presisi pengukuran merupakan hal yang sangat penting dalam ilmu fisika untuk
mendapatkan hasil kebenaran.Hasil pengukuran selalu mempunyai derajat
ketidakpastian, dalam hal ini tidak ada pengukuran yang mutlak kebenarannya dan
12SS110
10
0