Page 31 - KIMIA ORGANIK- LIPID DH 2021 terbaru (gabungan pdf)_Neat
P. 31
yang hilang selama reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah
mereduksi pereaksi iod huble (Budiyanto, 2001)
3. Uji Akrolein
Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam
lemak atau minyak menghasilkan aldehid akrilat atau akrolein. Uji akrolein
digunakan untuk menguji keberadaan gliserin atau lemak. Ketika lemak
dipanaskan setelah ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang akan
menarik air, maka bagian gliserol akan terdehidrasi ke dalam bentuk aldehid
tidak jenuh atau dikenal sebagai akrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau
seperti lemak terbakar dan ditandai dengan asap putih.
4. Uji Ketengikan
Dalam uji ini, diidentifikasi lipid mana yang sudah tengik dengan
yang belum tengik yang disebabkan oleh oksidasi lipid. Minyak yang akan
diuji dicampurkan dengan HCl. Selanjutnya, sebuah kertas saring
dicelupkan ke larutan floroglusinol. Floroglusinol ini berfungsi sebagai
penampak bercak. Setelah itu, kertas digantungkan di dalam erlenmeyer
yang berisi minyak yang diuji. Serbuk CaCO3 dimasukkan ke dalam
erlenmeyer dan segera ditutup. HCl yang ditambahkan akan
menyumbangkan ion-ion hidrogennya yang dapat memecah unsur lemak
sehingga terbentuk lemak radikal bebas dan hidrogen radikal bebas. Kedua
bentuk radikal ini bersifat sangat reaktif dan pada tahap akhir oksidasi akan
dihasilkan peroksida (Estiasih, 2016).
5. Uji Salkowski
Uji Salkowski dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan
kolesterol. Yang mana jika kolesterol dilarutkan dengan kloroform anhidrat
lalu dengan volume yang sama ditambahkan asam sulfat. Asam sulfat
berfungsi sebagai pemutus ikatan ester lipid. Apabila dalam sampel tersebut
Lipid 24