Page 195 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 195

Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi



                     Pasteur  sedang  melakukan  percobaan  pembuatan  vaksin

                     antitetanus  dan mencari kemungkinan  penggunaannya

                     dengan mencampur vaksin lain. Meskipun tidak ada arsip

                     yang mendukung langsung dugaan ini, ada kemungkinan
                     dilakukannya percobaan vaksin campuran menggunakan tubuh

                     manusia, yaitu para romusha. Vaksin campuran itu dikirim ke

                     Lembaga Eijkman untuk disimpan sebelum digunakan.

                             Peristiwa  kematian  massal  di  kamp  penampungan
                     romusha di Jakarta pertama kali diketahui pada 6 Agustus 1944

                     di kamp Klender. Romusha yang direkrut dari berbagai daerah

                     dikumpulkan di Jakarta dan ditempatkan di kamp-kamp

                     sebelum diberangkatkan ke lokasi kerja di luar Jawa. Selama di

                     kamp mereka mendapatkan imunisasi antikolera, disentri, dan
                     lain sebagainya.

                             Tragedi  tetanus  sesudah  imunisasi  pertama  kali  terjadi

                     di kamp Klender pada ratusan romusha yang berasal dari

                     Pekalongan. Mereka mulai mengalami gejala demam dan
                     kejang yang sangat serius. Mula-mula mereka dibawa ke Rumah

                     Sakit Umum Pusat (sekarang RS Cipto Mangunkusumo) di

                     Salemba, Jakarta. Pada tahap itu yang menangani pasien adalah

                     dokter-dokter sipil. Seorang dokter Indonesia di rumah sakit

                     itu mengetahui bahwa beberapa hari sebelumnya para pasien
                     mendapatkan imunisasi. Dokter itu langsung mencurigai

                     dampak imunisasi. Ia kemudian melapor kepada atasannya,

                     seorang dokter Jepang bernama Kurusawa. Dr. Kurusawa pun

                     menyampaikan kepada instansi yang menangani romusha

                     (romu shorihan) agar imunisasi di kamp romusha segera


                                                           166
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200