Page 229 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 229

Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi



                             Arief dalam keadaan sakratul maut; dan kami tidak berdaya untuk
                             menolongnya.

                             Kenpeitai  rupanya  telah  selesai  dengan  pemeriksaannya.  Beberapa
                             kawan telah dibebaskan. Saya dipindahkan ke tempat tahanan polisi,

                             dimasukkan ke dalam sel sempit bersama dengan macam-macam
                             penjahat  dan  tersangka.  Keadaan  tempat  tinggal  lebih  buruk  lagi
                             daripada di Kenpeitai. Untungnya disini tiap hari saya menerima
                             makanan dari rumah, sehingga dalam tempo 3 bulan keadaan fisik
                             saya mulai baik kembali.

                             Sehari sesudah Republik Indonesia diproklamasikan, pada tanggal 18
                             Agustus 1945 saya dibebaskan. Hanya mereka yang pernah kehilangan
                             kebebasannya  akan  mengerti  sepenuhnya  apa  artinya  sesudah  10

                             bulan dalam kurungan kembali pulang ke pangkuan keluarga. Lepas
                             dari  segala  bentuk  belenggu  bagaimana  pun  entengnya  dirasakan,
                             adalah hak azasi buat tiap manusia dan tiap bangsa.

                             Semoga Allah Yang Maha Kuasa juga membebaskan bangsaku dari
                             belenggu penjajahan asing, buat selama-lamanya.



                      Kesaksian Jatman


                             Bagaimana  Laboratorium  Eijkman  sampai  menjadi
                     tempat pemeriksaan dan karyawannya menjadi korban tuduhan

                     begitu kejam diuraikan oleh Jatman  dalam surat kabar Sinar
                                                                   5
                     Harapan edisi 18 dan 19 November 1970 sebagai tanggapan

                     (dan melengkapi) tulisan Irene K. dalam harian itu tanggal 14

                     Juli  1970,  berjudul  “Mengenang  Prof.  Dr.  Achmad  Mochtar,
                     yang  jadi  kambing  hitam  Jepang”.  Tulisan  di  surat  kabar

                     tersebut kemudian disadur oleh Moh. Ali Hafiah ke dalam



                     5  Dalam  bukunya  Moh.  Ali  Hanafiah  menambahkan  catatan:  “Jatman  adalah
                         seorang  peneliti  bakteriologi  yang cakap  dan  banyak berpengalaman dalam
                         bidangnya, selalu bekerja dengan sungguh-sungguh dan teliti”.

                                                           200
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234