Page 230 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 230

Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang



                     bukunya Drama Kedokteran Terbesar (1976). Sebagian kesaksian

                     Jatman sudah kami muat dalam bagian terdahulu, yaitu tentang

                     pemeriksaan yang dilakukannya terhadap spesimen 90 romusha

                     korban  “Tragedi  Klender”.  Selanjutnya  di  bawah  ini  disadur
                     secara utuh kesaksian Jatman selama dalam tahanan, mengalami

                     penyiksaan dan tekanan batin hebat agar membuat pengakuan

                     bahwa Lembaga Eijkman dan Achmad Mochtar terlibat dalam

                     sabotase vaksin TCD dengan racun tetanus sehingga membunuh
                     900 romusha. Jatman adalah seorang peneliti bakteriologi yang

                     cakap dan banyak berpengalaman dalam bidangnya, selalu

                     bekerja dengan sungguh-sungguh dan teliti.

                             Setelah memperkenalkan diri sebagai seorang pembantu

                     utama dari Prof. Dr. Achmad Mochtar, Jatman memusatkan
                     uraiannya  pada pokok  pangkal peristiwa  yang disimpulkan

                     dalam  kalimat:  “Eijkman  Institut  dituduh  meracuni  TCD

                     vaccin. Siapa orangnya ialah yang dicari Jepang. Berikut ini

                     adalah Salinan dari yang dikisahkannya:


                             Kemudian datanglah hari yang malang 7 Oktober itu. Dari Eijkman

                             Institut yang ditangkap pada hari itu ialah: Dr. Djoehana Wiradikarta,
                             wakil  direktur  E.I.;  Dr.  Hanafiah,  kepala  bagian  bakteriologi  E.I.;
                             Analist  R.  Soebekti;  Analist  Jatman;  Analist  Nona  Ko  Kiap  Nio;
                             Analist Nona Nani Kusumasudjana; Mantri laborant Sadio, kepala
                             dapur E.I.; Mantri laborant Mochtar, pembantu saya. Prof. Dr. A.
                             Mochtar ternyata sebelumnya sudah diciduk dari rumahnya.

                             Setelah saya di dalam tahanan, dari CBZ yang ditangkap ialah: Prof.
                             Dr. Asikin, direktur CBZ; Dr. Soeleman Siregar, yang merangkap jadi

                             dokter  Pelabuhan.  Katanya  juga  beberapa  mantri  juru  rawat  yang
                             telah dibebaskan kembali. Dari jawatan Kesehatan Kota antara lain:



                                                           201
   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235