Page 247 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 247

Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi



                     Merekalah –atas perintah Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Dr.

                     Marzoeki yang menerima permintaan dari kedokteran militer

                     Jepang–  yang  memberikan  vaksin  terhadap  para  romusha

                     di kamp Klender. Seperti telah disebutkan di muka, tidak
                     deketahui tanggal penangkapan Dr. Soeleman. Namun yang

                     jelas, ia ditahan di penjara Kenpeitai selama beberapa bulan,

                     lalu  dipindahkan  ke  penjara  Cipinang,  dan  meninggal  di

                     sana karena sebab alamiah pada 25 Mei 1945. Sebab alamiah
                     dimaksud adalah tidak ada pihak yang membunuhnya dengan

                     sengaja. Akan tetapi kelaparan dan dampak penyiksaan parah

                     yang ia alami ketika di penjara Keinpeitai tentu merupakan

                     faktor utama penyebab kematiannya.

                             Tentang kematian Soeleman, lama kemudian, Dr. Bahder
                     Djohan menceritakan kepada penulis sejarah Theodore Friend

                     bahwa Slamet Imam Santoso, seorang kawan lama, bertemu

                     dengan Soeleman di selnya di penjara Cipinang. Santoso

                     menyampaikan bahwa pada dasarnya jasad Soeleman tidak dapat
                     dikenali  lagi.  “Kenpeitai  telah  menato  dia  dari  ujung  kepala

                     sampai ujung kaki dengan sundutan rokok dan membuat luka

                     terbuka di kedua kaki dari pantat hingga tumit”.  Luka-luka di
                                                                                  10
                     sekujur tubuh Soeleman yang pada waktu itu masih hidup penuh

                     dengan belatung. Setelah meninggal, mayatnya diserahkan
                     kepada  istrinya  yang  orang  Belanda.  Seperti  dijelaskan  oleh

                     Corrie Marzoeki, Nyonya Soeleman hanya memiliki sedikit




                     10  Friend, Blue-Eyed Enemy, 195 op.cit. Baird & Marzuki, 2020, hlm. 193. Friend
                         adalah  penulis  yang  memberikan  julukan  “Tragedi  Mochtar”  atas  rangkaian
                         peristiwa tragis yang dialami Achmad Mochtar.

                                                           218
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252