Page 250 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 250
Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang
hari ketika mereka mengetahui kematian Dr. Arief. Berita
itu membuat ibunya, Corrie Marzoeki, sangat sedih. Corrie
meminta Mohammad Hatta datang untuk menghiburnya.
Menurut Latifah, Hatta hanya dapat mengetakan, “Cor,
aku mengerti. Percayalah pada kami, kami telah mencoba
semuanya, tetapi kami tidak berdaya”. Latifah juga ingat Hatta
mengatakan bahwa Arief meninggal karena Jepang terlambat
mencarikan parawatan medis untuk (penyakit) diabetesnya.
Hatta nampaknya tidak tahu kondisi jenazah Arief yang
sesungguhnya, karena mungkin hanya menerima laporan saja
dari pihak Jepang.
Lalu apakah tidak ada yang memberitahukan kepada
keluarga, dan juga kepada para pemimpin nasionalis yang
bekerja sama dengan Jepang, tentang keadaan para tahanan
sesungguhnya, sehingga tidak ada usaha pembelaan atas nasib
mereka semua. Terutama para tahanan yang masih tinggal
setelah sebagian besar dibebaskan, yaitu Achmad Mochtar,
Marzoeki, dan Achmad Arief yang baru saja meninggal.
Para sejawat dan anak buah Mochtar yang sudah lebih
dulu dibebaskan, ketika Mochtar masih hidup, nampaknya
telah mengalami teror yang hebat akibat penyiksaan fisik
maupun psikologis, sehingga mereka semua sangat ketakutan
dan dipaksa Jepang tutup mulut atas semua apa yang mereka
alami. Karena semua cerita itu baru terungkap lama kemudian.
Lagi pula, semua tahanan itu, tak kecuali Mochtar dan Marzoeki
yang masih tersisa, juga tidak boleh dikunjungi dan ditemui
oleh keluarga masing-masing. Jepang, dengan segala cara, benar-
221