Page 261 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 261

Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi



                     selanjutnya, keluarga juga tidak diboleh mengunjungi apalagi

                     menemui Mochtar di penjara Keinpetai. Selama itu, dipastikan

                     pula tidak seorang pun dari sejawat dan anak buahnya yang

                     pernah ditahan berani buka mulut mengenai apa yang sebenarnya
                     telah dan sedang terjadi. Mereka sedang dalam tauma hebat dan

                     masih terus mengalami tekanan batin dan siksaan psikologis

                     –disadari atau tidak. Jadi keluarga tidak punya informasi sama

                     sekali mengenai nasib Mochtar, masih hidup atau sudah mati
                     karena diekskusi setelah menandatangani pengakuan bersalah

                     palsu itu.

                             Petunjuk yang menyatakan Mochtar masih hidup muncul

                     tak lama setelah Mochtar dan Hanafiah ditahan. Cerita ini baru

                     diungkapkan Hanafiah lebih seperempat abad setelah “Peristiwa
                     Mochtar” dalam bukunya Drama Kedokteran Terbesar (1976).

                     Pada hari itu seorang tamu laki-laki, orang Indonesia, datang ke

                     rumah keluarga Achmad Mochtar di Jalan Cikini No. 48. Tamu

                     tersebut menolak menyebutkan nama, tetapi menunjukkan
                     bahwa ia bekerja untuk Kenpeitai. Lelaki misterius ini mungkin

                                          20
                     adalah Tokkeitai  yang bersimpati dan disebut juga dalam
                     kesaksian beberapa orang lain.

                             Tamu itu memerintahkan Siti Hasnah, istri Mochtar,

                     mengirim makanan dan pakaian untuk suaminya ke markas
                     Kenpeitai. Lelaki tak dikenal itu meminta Siti Hasnah mengutus





                     20  Tokkeitai adalah rekanan Indonesia untuk Kenpeitai. Sebagian besar anggotanya
                         adalah orang Indonesia, veteran dari badan inmtelijen Belanda yang terkenal
                         jahat –ditakuti dan dibenci oleh sesama orang Indonesia– yaitu yang disebut PID
                         (Politieke Inlichtingan Dienst – Dinas Intelijen Politik).

                                                           232
   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266