Page 264 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 264
Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang
24
Muhammad Yamin, Rika dan Nursamsu datang ke kantor
Keinpeitai untuk menanyakan nasib Achmad Mochtar. Ketika
tiba di gedung markas Kenpeitai itu, keduanya kemudian
disuruh mencari keterangan ke gedung lain yang sekarang
menjadi kantor Pertamina. Yang menerima Rika dan Sam adalah
orang Jepang yang mulanya tidak mau memberi keterangan.
Tetapi kedua gadis itu sambil menangis mengatakan tidak
mau meninggalkan tempat itu sebelum diberi tahu keberadaan
paman mereka.
Akhirnya, di dalam satu kamar di gedung itu, oleh orang
Jepang tersebut diperlihatkan kepada Rika dan Sam satu berkas
tebal. Di bawah satu halaman penuh huruf Kanji, ada tanda
tangan Prof. Dr. Achmad Mochtar, memang asli kelihatannya.
Menurut penjelasan yang diterima kedua keponakan itu,
berkas tersebut adalah berita acara yang isinya disebutkan Prof.
Mochtar mengakui telah mengotori vaksin yang menyebabkan
kematian banyak romusha di Klender.
Ketika kedua gadis itu menanyakan di mana beliau
sekarang, dijawab: “Sudah meninggal karena sakit.” 25
24 Fakta tentang Mr. Mohammad Yamin adalah sahabat keluarga Achmad Mochtar,
dibenarkan oleh putri Rika (Rebecca), Prof. Siti Chairani (lahir 1949). Siti
Chairani (sama nama dengan nenek matrilinialnya, adik perempuan Achmad
Mochtar, ibu dari Rika), berkali-kali diceritakan oleh ibunya tentang hubungan
keluarga Mochtar dengan Yamin. Rika sendiri pernah menjadi sekretaris pribadi
Yamin setelah kemerdekaan. Siti Chairani pernah diajak ibunya bertemu Mr.
Muhammad Yamin di rumahnya di Jalan Diponegoro sekarang ketika dia masih
kanak-kanak. Wawancara Tim Penulis dengan Prof. Siti Chairani, di Nagari
Ganggo Hilia, Bonjol, Pasaman, pada 1 Desember 2020.
25 Moh. Ali Hanafiah, Drama Kedokteran Terbesar (1976).
235