Page 312 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 312

Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang



                     tahun 1984 menyampaikan kenangannya mengenai sosok sang

                     paman sebagai berikut:

                             Saya belum melupakan pancaran matanya yang tajam,

                     dahinya yang lebar, dan senyum ramah yang tak pernah kering.
                     Ia begitu disiplin dalam membagi waktu, sampai-sampai saya,

                     bukan  hanya  saya,  tetapi  kami  berdelapan  –keponakan  yang

                     ditanggung beliau– tahu persis kapan ia buang air dan mandi.

                     Juga kapan waktu makan, minum dan istirahat. Pendeknya
                     keseluruhan hidup Prof. Dr. Mochtar seolah sudah terjadwal.

                     Ia gemar membaca buku, senang berdiskusi soal pelajaran kami

                     di ruang makan dan selalu menginginkan agar kami bersekolah

                     tinggi. Tak kami sangka, bahwa kelak pada suatu hari harus

                     pergi dan tak kembali lagi. Sehari sebelum ditangkap saya masih
                     bertegur sapa. Saya masih ingat waktu itu tanggal 7 Oktober

                     1944. Hari itulah Prof. Dr. Achmad Mochtar yang saya panggil

                     Oom ditangkap Kenpeitai.
                                                       6
                             Kakak Nursjamsu yang juga diperlakukan sebagai anak
                     oleh Mochtar, adalah Chairoel Anwar. Menurut penuturan

                     Rani,  menantunya, Chairoel di kemudian hari menambahkan
                            7
                     nama  “Mochtar”  di  belakang  namanya  sebagai  bentuk

                     penghormatan terhadap sang paman sehingga menjadi Chairoel

                     Anwar Mochtar (dalam kartu namanya biasa dia tulis C.A.
                     Mochtar). Chairoel mulanya berkarier di KLM, maskapai





                     6  Majalah Wanita Sarinah, edisi 10 Desember 1984.
                     7  Komunikasi dengan Rani melalui Whatsapp, 7-8 November 2020. Rani bersama
                         suaminya,  Chairil Mochtar  dan  tiga kakak  iparnya telah  lama  menetap  di
                         Belanda. Chairoel Anwar dikabarkan meninggal sekitar 2011.

                                                           283
   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317