Page 96 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 96

Prof. Dr. Achmad Mochtar: Ilmuwan Kelas Dunia Korban Kejahatan Perang Jepang



                             Generasi  emas  STOVIA  yang  tamat  sejak  awal  dekade

                     kedua abad ke-20, selanjutnya banyak yang berhasil melanjutkan

                     pendidikan ke berbagai universitas di Negeri Belanda dengan

                     beasiswa  pemerintah.  Bahkan beberapa  orang di antaranya
                     berhasil meraih gelar akademik tertinggi sebagai Doktor,

                     termasuk Achmad Mochtar, Sardjito, dan Raden Djaenal

                     Asikin, dan lain-lain. Kelak, di akhir masa kolonial dan zaman

                     pendudukan Jepang, mereka sudah menjadi tokoh terkemuka
                     di Pulau Jawa dan kawasan Hindia Belanda lainnya. Beruntung

                     kita bisa mengetahui keberadaan mereka, khususnya yang

                     bekerja di Pulau Jawa, karena pada tahun 1944 Gunseikanbu

                     (pemerintah militer Jepang) mencatat mereka dalam sebuah

                     buku khusus berisikan riwayat hidup ringkas 3.009 orang
                     Indonesia yang terkemuka di Pulau Jawa.            16

                             Dari lebih  tiga ribu tokoh terkemuka  yang dicatat

                     riwayat hidup mereka dalam buku tersebut,  sebanyak 440

                     ternyata adalah dokter atau ahli kesehatan, dan lebih 65 persen
                     di antara mereka adalah tamatan STOVIA.  Dari seluruh
                                                                               17
                     jumlah dokter dan ahli kesehatan tersebut, terdapat paling

                     tidak 52 orang (kelahiran) Minangkabau atau lebih kurang 11

                     persen (Gunseikanbu: 299-382). Bila diteliti lebih dalam, dari

                     440 dokter dan ahli kesehatan tersebut, sebanyak 18 orang




                     16  Lihat Gunseikanbu,  Orang  Indonesia  Terkemuka  di  Pulau  Jawa, diterbitkan
                         pertama kali oleh Pemerintah Militer Jepang tahun 1944, dan diterbitkan ulang
                         oleh Gadjah Mada University, Yogyakarta, tahun 1986.
                     17  Ibid. Selebihnya, di luar tamatan STIOVIA, adalah dokter lulusan NIAS
                         Surabaya dan Geneeskundige Hoogeschool (GHS) Batavia, yaitu Sekolah Tinggi
                         Kedokteran penerus STOVIA.

                                                           67
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101