Page 91 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 91

Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi



                                                                                                12
                     Goenawan Mangoenkosoemo, serta Dokter Raden Soetomo  –
                     ketiganya pendiri Budi Utomo dan sama-sama alumni STOVIA.

                              Nama-nama lain pelajar dan alumni STOVIA yang lulus

                     pada periode berdekatan dengan angkatan Achmad Mochtar
                     antara lain R.M. Sardjito (tamat 1915), kelak menjadi Prof. Dr.

                     R. Sardjito, Rektor Universitas Gadjah Mada yang pertama

                     dan telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional; dan Raden

                     Djaenal Asikin Widjaja Koesoema (lahir di Tasikmalaya tahun
                     1891 tamat STOVIA tahun 1914, masa pendudukan Jepang

                     menjadi guru tinggi (profesor) di Ika Daigaku dan menjelang

                     Proklamasi menjadi anggota BPUPKI (Badan Usaha Penyelidik

                     Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia).

                             Bukan hanya pelajar yang berhasil tamat, “klepek” yang
                     tidak menyelesaikan pendidikannya di STOVIA pun kelak juga

                     tampil menjadi tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Sebutlah










                     12  Dr. Soetomo (l1888-1938) adalah tokoh pendiri Budi Utomo, masuk STOVIA
                         1903 dan tamat 1911. Setelah lulus pada tahun 1911, ia bekerja sebagai dokter
                         pemerintah di berbagai daerah di Jawa dan Sumatra. Tahun 1919 sampai 1923,
                         Soetomo mendapatkan beasiswa dan melanjutkan studi spesialis kedokteran di
                         Universitas Amsterdam. Selama kuliah, Soetomo aktif di Perhimpunan Hindia
                         (Indische Vereeniging)  dan  dipilih  menjadi  ketua  pada  periode  1921–1922.
                         Pada tahun 1923, Soetomo kembali ke Indonesia dan menjadi pengajar di
                         Nederlandsch Artsen School (NIAS). Tahun 1924 mendirikan Indonesian Study
                         Club di Surabaya, dan tahun 1930 mengubah namanya menjadi Partai Bangsa
                         Indonesia. Tahun 1935 Soetomo bersama antara lain M. Husni Thamrin dan
                         Baginda Dahlan Abdullah, mendiri Parindra (Partai Indonesia Raya). Dokter
                         R. Soetomo meninggal tahun 1938. Atas jasa-jasanya ia telah dianugrahi gelar
                         Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden Rl No. 657 Tahun 1961
                         tanggal 27 Desember 1961.

                                                           62
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96