Page 99 - buku 1 kak emma_merged (1)_Neat
P. 99
Hasril Chaniago, Aswil Nazir, dan Januarisdi
Bonjol (Pasaman) sedangkan Hasnah (kelahiran 1898) berasal
dari Kabupaten Tanah Datar. Kedua tempat ini berjarak
hampir seratus kilometer. Siti Hasnah adalah anak kedua dari
perkawinan H.M. Jasin (1845-1911) dengan Siti Naisjah. Jasin,
yang dikabarkan berkarir sebagai jaksa pemerintah, memiliki
enam orang istri. Dari keenam istri tersebut, H.M. Jasin
mewariskan banyak keturunan yang sebagiannya kelak tercatat
menjadi orang-orang besar dan tokoh terkemuka di Indonesia,
seperti Chairul Saleh (pernah Waperdam III dan Ketua MPRS
masa Presiden Soekarno), Abu Hanifah (dokter dan sastrawan
terkenal serta pejuang kemerdekaan), Usmar Ismail (tokoh
pelopor perfilman Indonesia), dan banyak lagi yang lainnya.
1
Tentang keluarga besar Achmad Mochtar – Siti Hasnah nanti
akan diuraikan dalam bagian akhir buku ini.
Juga tidak ditemukan, kenapa Achmad Mochtar dan Siti
Hasnah menikah di Makassar, Sulawesi. Kuat dugaan, pada
masa itu H.M. Jasin sebagai njaksa pemerintah memang sedang
bertugas di Makassar. Namun dari penelusuran yang dilakukan
2
oleh Akhir Matua Haharap, dipastikan bahwa Mochtar dan
Hasnah menikah di Makassar pada tanggal 30 Juni 1916, atau
sembilan hari setelah Mochtar dilantik sebagai dokter muda di
1 Ranji (silsilah) keturun H.M. Jasin ini sekarang disimpan oleh Prof. Dr. Asikin
Hanafiah, anak dari Prof. M. Ali Hanafiah, tinggal di Jakarta.
2 Bahwa banyak pegawai-pegawai pemerintah seperti jaksa atau pamong (bestuur)
asal Minangkabau yang ditugaskan di luar Minangkabau, bahkan di luar pulau
Sumatra, juga bisa kita lihat dari pengalaman Soetan Mohammad Salim (ayah
H. Agus Salim), atau Mohammad Rasjad (ayah dari Pahlawan Nasional Sutan
Sjahrir dan Ruhana Kuddus.
70