Page 14 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 14
mempersilahkan siapapun juga yang mengerti untuk memetik dan
mempergunakannya, tanpa membeli, tanpa merampas dan tanpa menggunakan
kekerasan. Aku hanya memetik dan menyerahkan kepadamu, perlu apa aku minta
terima kasih dan balasan? Lukamu ini hebat seluruh kaki sudah panas, berarti
darahmu telah keracunan, Untuk mengeluarkan racunnya yang masih mengeram
di sekitar luka, sebaiknya luka itu dibuka agar dapat diobati, tidak seperti
sekarang ini ditutup oleh darah beracun yang mengering. Dapatkah kau membuka
lukamu itu, Lo-enghiong?" Orang setengah tua itu membelalakan mata dan
kembali dia kagum mendengar cara bocah itu bicara, akan tetapi keheranannya
lenyap ketika dia teringat bahwa bocah ini adalah Sin-tong, anak ajaib! Maka dia
lalu menghunus goloknya dan melihat berkelebatnya sinar golok, Sin Liong
memejamkan matanya. Terbayan kembali tiga batang golok yang membacoki
tubuh ayah bundanya, dan banyak golok yang kemudian membacoki tubuh tiga
orang pencuri itu.
Sin-hek-houw menggunakan ujung goloknya untuk menusuk dan membuka
kembali luka di pahanya. Dia mengeluh keras, akan tetapi lukanya sudah terbuka
dan darah hitam mengucur keluar. Dengan siksaan rasa nyeri yang hebat, Sin-
hek-houw melemparkan goloknya dan menggunakan kedua tangannya memijit-
mijit paha yang terasa nyeri itu.
Sin Liong berlutut, menggunakan jari tangannya yang halus untuk bantu memijat
sehingga darah makin banyak keluar.Darah hitam dan baunya membuat orang
mau muntah! Akan tetapi Sin Liong yang melakukan hal itu dengan rasa kasih
sayang di hati, dengan rasa iba yang mendalam dan tidak dibuat-buat dan tidak
pula disengaja, menerima bau itu dengan perasaan makin terharu. Betapa
sengsara dan menderitanya orang ini, hanya demikian bisikan hatinya. Dia lalu
mengambil bubukan akar tertentu, menabur bubukan itu ke dalam luka yang
mengangga. "Aduhhhhh..mati aku....!" Kakek itu berseru keras ketika merasa
betapa obat itu mendatangkan rasa nyeri seperti ada puluhan ekor lebah
13