Page 9 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 9

menyaksikan kekejaman-kekejaman yang amat hebat. Bukan hanya kekejaman

               orang-orang  yang  merenggut  nyawa  ayah  bundanya,  yang  memaksa  ayah

               bundanya berpisah darinya dan mati meninggalkannya, akan tetapi juga melihat

               kekejaman puluhan orang tetangga yang menyiksa tiga orang itu sampai mati dan

               hancur tubuhnya, Dia bergidik dan ketakutan kalau teringat akan hal itu. Di dalam

               Hutan  Seribu  Bunga  itulah  dia  merasakan  keamanan,  kebersihan,  keheningan

               yang menyejukkan perasaan.


               Mula-mula Sin Liong tidak mempunyai niat untuk kembali ke kotanya karena ia

               masih terasa ngeri, tidak ingin melihat ayah bundanya yang berlumuran darah,

               tak ingin melihat mayat tiga orang pencuri yang rusak hancur. Ketika dia tiba di

               hutan Jeng-hoa-san itu dan melihat betapa tubuh dan pakaiannya ternoda darah

               yang baunya amat busuk, dia cepat mandi dan mencuci pakaian di anak sungai

               yang terdapat di hutan itu, anak sungai yang airnya keluar dari sumber, jernih dan

               sejuk  sekali.  Mula-mula  memang  dia  tidak  ingin  pulang  karena  kengerian

               hatinya, akan tetapi setelah dua tiga bulan "Bersembunyi" di tempat itu, timbul

               rasa cintanya terhadap Hutan Seribu Bunga dan dia kini tidak ingin pulang sama

               sekali karena dia telah menganggap hutan itu sebagai tempat tinggalnya yang

               baru! Di dekat pohon peak yang besar, terdapat bukit batu dan di situ ada guanya

               yang cukup besar untuk dijadikan tempat tinggal, dijadikan tempat berlindung

               dari  serangan  hujan  dan  angin.  Gua  ini  dibersihkannya  dan  menjadi  sebuah

               tempat yang amat menyenangkan.


               Demikianlah, anak ini tidak tahu sama sekali bahwa harta kekayaan orang tuanya

               yang  tidak  mempunyai  keluarga  dan  sanak  kadang  lainnya,  telah  dijadikan

               perebutan antara para tetangga sampai habis ludes sama sekali! Dengan alas an

               "mengamankan" barang-barang berharga dari rumah kosong itu, para tetangga

               telah memperkaya diri sendiri. Mereka ini tetap tidak tahu, atau tidak mengerti

               bahwa  mereka  telah  mengulangi  perbuatan  tiga  orang  pencuri  yang  mereka

               keroyok dan bunuh bersama itu. Mereka juga melakukan pencurian, sungguhpun




                                                            8
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14