Page 26 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 26
pedang di tangan Cap-sha Sin-hiap adalah pedangpedang pusaka yang ampuh.
"Ha..ha..ha, inikah Ngo-hengkiam (Ilmu Pedang Lima Unsur) dari Bu-tong-pai
yang terkenal? Ha..ha, tidak seberapa!" Sambil menggerakan tongkatnya
menangkis setiap sinar pedang yang meluncur datang, kakek itu tertawa dan
mengejek.
"Bentuk Sin-kiam-tin (Barisan Pedang Sakti)!" Teriak si Twa-suheng melihat
betapa kakek itu benar-benar amat tangguh sehingga semua serangan pedang
mereka dapat ditangkis dengan mudahnya. Tiba-tiba tiga belas orang pendekar
itu merobah gerakan mereka, kini mereka tidak lagi menyerang dari kedudukan
tertentu, melainkan mereka bergerak mengurung dan mengelilingi kakek itu,
sambil bergerak berkeliling mereka menyusun serangan berantai yang susul
menyusul dan yang datangnya dari arah yang tidak tertentu.
Diam-diam kakek itu terkejut. Sejenak dia menjadi bingung. Kalau tadi mereka
itu menyerangnya dari kedudukan tertentu, biarpun gerakan mereka tadi
berdasarkan Ngo-heng-kiam, namun dia sudah dapat mengenal dasar Ngo-heng-
kiam dan dapat menggerakan tongkat secara otomatis untuk menangkis semua
pedang yang dating menyambar. Akan tetapi sekarang, sukar sekali menentukan
dari mana serangan akan dating, dan gerakan mengelilinginya itu benar-benar
mendatangkan rasa pusing. Marahlah Pat-jiu Kai-ong. Tadi dia ingin mempelajari
ilmu pedang Bu-tong-pai dan memperhatikan para pengeroyoknya sebelum
membunuh mereka. Akan tetapi setelah mereka menggunakan Sin-kiam-tin dia
tahu behwa mereka kalau dia tidak cepat mendahului mereka, dia bisa terancam
bahaya. Tidak disangkanya bahwa Si Tua Bangka Kui Bhok San-jin, ketua dari
Bu-tong-pai dapat menciptakan barisan pedang yang demikian lihainya.
Tiba-tiba terjadi perubahan pada diri kakek ini. Tangan kirinya berubah menjadi
merah sekali, merah darah!
"Hati-hati terhadap Hiat-ciang Hoat-sut!" Si Twa-suheng berseru keras ketika
melihat perubahan warna tangan kiri kakek itu.
25