Page 22 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 22

sukar jaman sekarang ini untuk bersembunyi dan menyembunyikan diri. Orang-

               orang  muda  sekarang  amat  tajam  penciumannya  dan  penglihatannya,  biarpun

               belum pernah jumpa sudah mengenal orang. Orangorang muda yang gagah dan

               cantik, dia memandang Kwat Lin lagi dengan kagum, "Tidak keliru dugaan kalian

               aku adalah


               Pat-jiu Kai-ong, seorang pengemis tua yang hanya memiliki sebatang tongkat

               butut  ini.  Tidak  tahu  siapakah  kalian  dan  perlu  apa  kalian  menghadang

               perjalananku?" "Kami adalah Cap-sha Sin-hiap dari Bu-tong-pai!" kata Kwat Lin

               dan  karena  sudah  terlanjur,  maka  percuma  saja  twa-suhengnya  mencegahnya

               dengan  pandang  matanya.  "Benar,  kami  adalah  murid-murid  Bu-tong-pai,

               Locianpwe," kata Twa-suheng itu dengan hati tidak enak karena sumoinya yang

               lancang itu ternyata telah membuka kartu dan mengaku bahwa mereka dari Bu-

               tong-pai, berarti membawa-bawa nama perkumpulan mereka.


               "Ha..ha..ha,  bagus.  Memang  Bu-tong-pai  mempunyai  banyak  murid  pandai,
               gagah dan cantik sepanjang kabar yang kudengar. Akan tetapi kalau tidak salah,


               aku tidak pernah berurusan dengan Bu-tong-pai." Melihat sikap kakek itu masih
               ramah dan kata-katanya juga halus dan tidak bermusuh, twasuheng itu menjadi


               makin  tidak  enak.  Akan  tetapi  karena  dia  maklum  orang  macam  apa  adanya
               kakek  di  depannya  ini,  dan  betapa  Sin-tong  yang  mereka  dengar  merupakan


               seorang  anak  ajaib  yang  luar  biasa  dan  sudah  menolong  manusia  dengan

               pengetahuan yang tepat mengenai khasiat tetumbuhan yang mengandung obat,

               maka tetap saja dia merasa khawatir akan keselamatan Sin-tong itu kalau sampai

               kakek datuk sesat ini bertemu dengan anak itu.

               "Apa yang Locianpwe katakan memang benar. Di antara Locianpwe dengan Bu-

               tong-pai, tidak pernah ada urusan. Dan sekali ini, kami orang-orang muda dari

               Bu-tong-pai  juga  tidak  berniat  untuk  menganggu  Locianpwe  yang  terhormat.

               Hanya  kami  mendengar  berita  bahwa  diantara  banyak  tokoh  kangouw,

               Locianpwe  juga  berminat  kepada  anak  kecil  budiman  yang  terkenal  dengan




                                                           21
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27