Page 27 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 27
Pat-jiu Kai-ong tiba-tiba mengeluarkan pekik yang amat dahsyat, lebih dahsyat
daripada tadi dan tubuhnya mendadak membalik, tongkatnya menyambar
dibarengi tangan kiri merah itu mendorong ke depan.
"Prak-prak...dessss!"
Tiga orang pengeroyok menjerit dan roboh, dua orang dengan kepala pecah oleh
tongkat, sedangkan seorang lagi terkena pukulan jarak jauh Hiat-ciang Hoat-sut,
roboh dan tewas seketika dengan dadanya tampak ada bekas lima jari merah
seperti terbakar, bahkan bajunya robek dan hangus. Itulah Hiat-ciang Hoat-sut,
pukulan maut yang mengerikan.
Padahal ilmu itu masih belum sempurna, dapat dibayangkan betapa hebatnya
kalau kakek ini berhasil menghisap darah, otak dan sumsum seorang bocah ajaib
seperti Sin-tong!.
Sepuluh orang pendekar Bu-tong-pai terkejut dan marah sekali. Mereka
melanjutkan serangan dengan penuh semangat dan penuh dendam. Namun
kembali Pat-jiu Kai-ong memekik dahsyat sambil bergerak menyerang, dan
kembali tiga orang lawan roboh dan tewas. Serangan ini diulanginya terus, tidak
memberi kesempatan kepada para pengeroyoknya untuk membebaskan diri.
Empat kali terdengar dia memekik dahsyat seperti itu dan akibatnya, dua belas
orang diantara Cap-sha Sin-hiap dari Bu-tong-pai itu tewas semua, tewas dalam
keadaan masih menggurungnya dan yang masih hidup tinggal The Kwat
Lin.seorang! Hal ini memang disengaja oleh Pat-jiu Kai-ong dan kini sambil
tersenyum mengejek dia menghadapi Kwat Lin.
Dapat dibayangkan betapa perasaan dara itu melihat dua belas orang suhengnya
telah tewas semua! Dua belas orang suhengnya yang selama ini berjuang sehidup
semati dengannya, kini telah menjadi mayat yang bergelimpangan di
sekelilingnya, seolah-olah mayat dua belas orang itu mengurung dia dan Pat-jiu
Kai-ong yang berdiri tersenyum di depannya.
26