Page 64 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 64

“Hayo, siapa lagi yang ingin memamerkan ilmunya yang masih mentah?” Orang

               itu sengaja menantang sambil melemparkan tombak cabang pohon yang telah

               berhasil mematahkan ujung tombak pusaka di tangan Ciang Ham tadi.


               “Aku  ingin  mencoba!”  Thian-tok  sudah  melompat  ke  depan  dengan  gerakan

               seperti seekor kera dan tangan kirinya menggaruk-garuk pantat, tangan kanan

               memegang tongkat Kim-kauw-pang itu memutar-mutar tongkatnya.

               “Nanti dulu,” kata orang itu. “Yang bertombak tadi, bukankah dia yang terkenal

               sekali sebagai ketua Kang-jiupang di Secuan? Harap Pangcu (Ketua) menjaga

               agar anak buahmu tidak merendahkan nama Kang-jiu-pang dengan melakukan

               perbuatan melanggar hukum dan memperbaiki ilmu silatnya.” Ciang Ham tidak

               menjawab, hanya kumisnya bergoyang-goyang karena marahnya.


               “Dan Anda ini, apakah mempunyai kudis di pantat, ataukah  memang hendak

               meniru lagak seekor monyet? Kalau begitu, tentulah Anda yang berjuluk Thian-

               tok,  yang  kabarnya  menjadi  pemuja  Kauw  Cee  Thian,  terkenal  dengan  Ilmu

               Tongkat  Kim-kauw-pang  dan  Ilmu  Silat  Sin-kauw-kun.”  “Dugaanmu  benar,

               akulah Thian-tok! Siapakah namamu, manusia sombong?” Thian-tok Bhong Sek

               Bin  membentak  marah.  “ataukah  kau  tidak  berani  mengakui  namamu  dan

               bersikap sebagai seorang pengecut tukang mencuri ilmu orang lain?”


               Biarpun diserang dengan kata-kata yang menghina itu, orang ini tersenyum saja

               dan menjawab, “Namaku tidak ada perlunya kauketahui. Kalau aku tidak mampu

               mengalahkan engkau dengan ilmumu sendiri, barulah aku akan memperkenalkan

               diri  dan  boleh  kau  perbuat  sesukamu  terhadap  diriku.”  Thian-tok  lalu

               mengeluarkan  suara  memekik  nyaring  seperti  seekor  kera  marah,  akan  tetapi

               sebelum dia menyerang laki-laki aneh itu telah menyambar tombak cabang pohon

               yang  tadi  dilemparnya  ke  atas  tanah.  Tombak  itu  panjang  dan  sekali  dia

               menggerakkan jari tangannya, ujung tombak cabang yang runcing itu telah patah

               dan  berubahlah  tombak  itu  menjadi  sebatang  tongkat  yang  panjangnya  sama

               dengan Kim-kauw-pang di tangan Thian-tok! Thian-tok sudah menerjang dengan



                                                           63
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69