Page 59 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 59
JILID 3
Bangsat kecil, engkau siapakah berani mencampuri urusan kami dan memaki
kami?” bentak Pat-jiu Kai-ong 58anita mengusap pundaknya yang berdarah.
Apa kau memiliki kepandaian maka berani mencela kami, tikus kecil?” bentak
pula Thian-he Te-it yang masih ngilu rasa pahanya, dan untung bahwa pahanya
itu tidak patah tulangnya. Laki-laki itu melangkah maju menghampiri mereka
dengan langkah tegap dan sikap sama sekali tidak takut, bahkan wajahnya itu
berseri-seri memandang mereka seorang demi seorang. Kemudian, setelah berada
di tengah-tengah sehingga terkurung, dia berkata, “ Tadinya aku hanya
mendengar bahwa ada seorang anak baik terancam oleh perebutan orang-orang
pandai di dunia kang-ouw. Ketika tiba disini dan melihat lagak kalian, mau tidak
mau aku masuk dan hatiku memang penasaran menyaksikan gerakan kalian yang
sungguh-sungguh masih mentah. Ilmu tongkat dia itu tentu Pat-mo-tung-hoat
yang berdasarkan Ilmu Pedang Pat-mokiam-hoat,” katanya sambal menuding
kearah Pat-jiu Kai-ong. Raja pengemis itu terkejut sekali melihat orang mengenal
ilmu tongkatnya, padahal tadi mereka bertujuh bertanding dengan kecepatan luar
biasa, bagaimana orang ini dapat mengenal ilmu tongkatnya?
“Dan ilmu otngkat wanita lebih lucu dan kacau lagi. Meniru gerakan Kauw Cee
Thian Si Raja Monyet, akan tetapi kaku dan mentah, tidak pantas menjadi
gerakan Raja Monyet, pantasnya menjadi gerakan Raja Tikus! Dia menuding
arah Thian-tok.
“Brakkk!!” Batu besar yang berada di samping Thian-tok hancur berantakan
karena dipukul oleh tongkatnya. Dia marah sekali mendengar ucapan yang
dianggapnya menghina itu. “Manusia lancang, berani kau menghina Thian-tok?”
bentaknya dan tongkatnya sudah diputar hendak menyerang. Akan tetapi orang
itu membentak, “Berhenti!” Dan aneh, suaranya demikian berwibawa sehingga
58