Page 56 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 56
"Mana bisa diatur begitu?" bantah Pat-jiu kai-ong yang khawatir kalau-kalau lima
orang itu akan mengeroyok dia dan Kiam-mo Cai-li. "Lebih baik seorang lawan
seorang, yang kalah masuk kotak dan yang menang harus menghadapi yang lain
setelah beristirahat. Begitu baru adil!" "Tidak!" bantah Kiam-mo Cai-li, wanita
yang cerdik ini dapat melihat kesempatan yang menguntungkannya kalau terjadi
pertandingan bersama seperti yang diusulkan Lam-hai Sengjin. Dalam
pertempuran seperti itu, siapa cerdik tentu akan keluar sebagai pemenang. "Kalau
diadakan satu lawan satu, terlalu lama.
Sebaiknya kita bertujuh mengeluarkan ilmu dan saling serang tanpa memandang
bulu. Dengan demikian, satusatunya orang yang kelaur sebagai pemenang, Jelas
dia telah lihai daripada yang lain."
Akhirnya Pat-jiu kai-ong kalah suara dan ketujuh orang itu telah mengelurkan
senjata masing-masing, membentuk lingaran besar dan bergerak perlahan-lahan
saling lirik , siap untuk menghantam siapa yang dekat dan menangkis serangan
dari manapun juga! Benar-benar merupakan pertandingan hebat yang kacau balau
dan aneh!.Sin Liong yang masih duduk bersila, memandang dengan mata
terbelalak dan dia menjadi silau ketika tujuh orang itu sudah mulai menggerakkan
senjata masing-masing untuk menyerang dan menangkis. Gerakan mereka
demikian cepatnya sehingga bagi Sin Liong, yang kelihatan hanyalah gulungan-
gulungan sinar senjata dan bayangan orang berkelebatan tanpa dapat dilihat jelas
bayangan siapa. Memang hebat pertandingan ini karena dipandang sepintas lalu,
seolah-olah setiap orang melawan enam orang musuh dan kadang-kadang terjadi
hal yang lucu.
Ketika Tee-tok menyerang Pat-jiu Kai-ong dengan siangkiamnya, sepasang
pedangnya ini membabat dari kiri kanan. Pat-jiu Kai-ong terkejut karena pada
saat itu dia sedang menyerang Lam-hai Seng-jin yang di lain pihak juga sedang
menyerang Gin-siauw Siucai! Akan tetapi terdengar suara keras ketika sepasang
pedang Tee-tok itu bertemu dengan tombak di tangan Thian-he Te-it dan tongkat
55