Page 60 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 60

Thian-tok sendiri sampai tergetar dan menghentikan gerakan tongkatnya. “Aku

               melihat kalian masing-masing memiliki kepandaian khusus namun masih mentah

               semua.  Aku  tidak  membohong  dan  kalau  tidak  percaya,  marilah  kalian  maju

               seorang  demi  seorang,  akan  kuperlihatkan  kementahan  ilmu  silat  kalian  yang

               kalian pergunakna dalam pertandingna kacau balau tadi. Hayo siapa yang maju

               lebih  dulu,  akan  kulayani  dengan  ilmu  silat  kalian  sendiri!”  Ucapan  ini  lebih

               mendatangkan rasa heran dan tidak percaya daripada kemarahan, maka Pat-jiu

               Kai-ong melupakan pundaknya yang terluka, cepat dia sudah meloncat ke depan,

               melintangkan tongkatnya di depan dada sambil berseru, “Nah, coba kau buktikan

               kementahan  ilmu  tongkatku!”  Setelah  berkata  demikian,  Raja  Pengemis  ini

               menyerang,  menggunakan  tongkatnya  untuk  menusuk,  kemudian  gerakan  ini

               dilanjutkan dengan memutar tongkat ke atas menghantam kepala.


               Memang gerakan tongkatnya adalah gerakanwanita pedang, dia ambil dari Ilmu

               Pedang  Pa-mo-kiam-hoat.  Hal  ini  adalah  rahasianya,  maka  dia  heran  sekali

               mendengar  orang  tampan  gagah  itu  mengenal  ilmu  tongkatnya  dan  sekaligus

               membuka rahasianya.

               Enam  orang  tokoh  yang  lain  adalah  orang-orang  yang  telah  terkenal,  maka


               mereka menahan kemarahan dan menonton untuk melihat apakah orang yang
               tidak terkenal ini benarbenar memiliki kepandaian aneh dan apakah benar-benar


               selihai mulutnya yang amat sombong itu.

               Serangan Pat-jiu Kiam-ong itu tidak ditangkis, akan tetapi tubuh orang itu tiba-

               tiba saja lenyap! Semua orang kaget dan bengong melihat betapa tubuh orang itu

               tahu-tahu telah melayang turun dari atas pohon, di tangannya terdapat sebatang

               cabang  pohon,  yang  daunnya  telah  dibersihkan.  Demikian  cepatnya  dia  tadi

               meloncat sehingga tidak tampak, dan entah bagaimana cepatnya tahu-tahu dia

               telah  membikin  sebatang  tongkat  yang  ukurannya  sama  dengan  tongkat  yang

               dipegang Pat-jiu Kai-ong. Begitu dia turun, Pat-jiu Kai-ong telah menyerangnya

               dengan kemarahan meluap.




                                                           59
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65