Page 51 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 51
ha! Anda tentulah lam-hai Seng-jin (Manusia Sakti Laut Selatan), bukan? Sajak-
sajak To-tek-kheng agaknya telah menjadi semacam cap Anda, ha-ha-ha!" kata
Pat-jiu Kai-ong sambil tertawa mengejek.
Tosu itu berkata , "Siancai! Pat-jiu Kai-ong bermata tajam, dapat mengenal
seorang tosu miskin dan bodoh."
"Ah, jangan merendah, Totiang," kata Kiam-mo Cai-li, "Siapa orangnya yang
tidak tahu bahwa biarpun Anda seorang yang berpakaian tosu dan kelihatan
miskin, namun memiliki sebuah istana dan menjadi majikan dari Pulau Kura-
kura. Ini namanya menggunakan pakaian butut untuk menutupi pakaian indah di
sebelah dalamnya."
"Siancai! Pujian kosong...!" Tosu itu berkata dan mukanya menjadi merah. Tee-
tok Siangkoan Houw mngeluarkan suara menggereng tidak sabar. "Apa apaan
semua kepura-puraan yang menjemukan ini? Pat-jiu Kai-ong dan Kiam-mo Cai-
li, ketika kami berlima datang tadi, kami melihat kalian sedang memperebutkan
Sin-tong dan tentu sebelas orang dusun ini kalian berdua yang membunuhnya!"
"Tee-tok, urusan itu adalah urusan kami sendiri. Perlu apa kau mencampuri?"
Patjiu Kai-ong menjawab dengan senyum dan suara halus seperti kebiasaannya
namun jelas bahwa dia merasa tak senang. "Bukan urusanku, memang! Akan
tetapi ketahuilah, kami berlima mempunyai maksud yang sama, yaitu masing-
masing menghendaki agar Sin-tong menjadi muridnya. Biarpun kami saling
bertentangan dan berebutan, namun kami memperebutkan Sin-tong untuk
menjadi murid kami atau seorang di antara kami. Sedangkan kalian berdua,
mempunyai niat buruk!" kata pula Tee-tok yang terkenal sebagai orang yang
tidak pernah menyimpan perasaan dan mengeluarkannya semua tanpa tedeng
aling-aling lagi melalui suaranya yang nyaring.
"Tee-tok, jangan sombong kau! Mengenai kepentingan masing-masing
memperebutkan Sin-tong, adalah urusan pribadi yang tak perlu diketahui orang
lain. Yang jelas, kita bertujuh masing-masing hendak memiliki Sin-tong, Untuk
50