Page 50 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 50
ini, akan tetapi Kiam-mo Cai-li tidak mengenalnya. Hati wanita ini yang tadinya
panas mendengar kata-kata menentang dari tiga orang pertama, merasa seperti
dielus-elus oleh sikap dan kata-kata orang berpakaian sastrawan yang tampan ini.
Maka dia pun membalas penghormatannya dan dengan lirikan mata memikat dan
senyum simpul manis sekali dia bertanya, "Harap maafkan, kana tetapi siapakah
saudara yang manis budi dan yang tentu memiliki ilmu kepandaian bun dan
bu(Sastra dan silat) yang tinggi ini?" Laki-laki itu tersenyum dan menjawab
halus, "Saya yang rendah dinamakan orang Gin-siauw Siucai (Pelajar Bersuling
Perak), seorang yang suka bersunyi di Beng-san." Kiam-mo Cai-li kembali
menjura, tersenyum dan berkata, "Aihhh, sudah lama sekali saya telah mendengar
nama besar Cin-siauw Siucai, sebagai seorang ahli silat tinggi, terutama sekali
sebagai seorang peniup suling yang mahir dan sudah lama pula mendengar akan
keindahan tamasya alam di Beng-san. Mudah-mudahan saja saya akan berumur
panjang untuk mengunjungi Beng-san yang indah, menjadi tamu Gin-siauw
Siucai yang ramah dan sopan, tidak seperti kebanyakan pria yang kasar tak tahu
sopan santun!" Ucapan terkhir ini jelas ditujukannya kepada tiga orang tokoh
pertama yang kasarkasar tadi. Orang ke lima dari rombongan itu adalah seorang
tosu berusia enam puluh tahun lebih, tubuhnya tinggi kurus dan mukanya pucat,
tangan kiri memegang sebuah hudtim (Kebutan Pendeta) dan tangan kanan
memegang sebuah kipas yang tiada hentinya digoyang-goyang menipasi lehernya
seolah-olah dia kepanasan, padahal hawa di Hutan Seribu Bunga itu sejuk! Kini
dia membuka mulut dan terdengarlah suaranya yang merdu menyanyikan sajak
dalam kitab To-tekkheng, kitab utama dari kaum tosu (Pemeluk Agama To)!
Amat sempurna, namun tampak tak sempurna, tampaktidaklengkap, sungguhpun
kegunaannya tiada kurang Terisi penuh, namun tampaknya meluap tumpah,
tampaknya kosong, sungguhpun tak pernah kehabisan Yang paling lurus,
kelihatan bengkok, yang paling cerdas, kelihatan bodoh, yang paling fasih,
kelihatan gagu. Api panas dapat mengatasi dingin, air sejuk dapat mengatasi
panas,.Sang Budiman,murni dan tenang dapat memberkati dunia!" "Huah-ha-ha-
49