Page 47 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 47

"Trakk! Trakkk!!"


               Dua kali senjata payung dan tongkat bertemu di udara dan keduanya terhuyung

               ke belakang. Diam-diam mereka berdua terkejut sekali dan maklum bahwa dalam

               hal tenaga sakti, kekuatan mereka berimbang.

               Sebelum mereka melanjutkan pertandingan mereka, tibatiba mereka melangkah

               mundur dan memandang.tajam karena berturut-turut ditempat itu telah muncul

               lima  orang  kakek  yang  melihat  cara  munculnya  dapat  diduga  tentu  memiliki

               kepandaian tinggi. Mereka muncul seperti setansetan, tidak dapat didengar atau

               dilihat lebih dahulu, tahutahu sudah berdiri di situ sambil memandang ke arah

               Pat-jiu Kai-ong dan Kiam-mo Cai-li dengan bermacam sikap. Ketika dua orang

               datuk kaum sesat atau golongan hitam ini melihat dengan penuh perhatian mereka

               terkejut sekali. Biarpun diantara lima orang itu ada yang belum pernah mereka

               jumpai, namun melihat ciri-ciri mereka, kedua orang datuk golongan hitam ini


               dapat  mengenal  mereka  yang  kesemuanya  adalah  orang-orang  aneh  di  dunia
               kang-ouw yang masingmasing telah memiliki nama besar sebagai orang-orang


               sakti.

               Sementara  itu,  ketika  melihat  dua  orang  kakek  dan  nenek  tadi  bertanding

               memperebutkan  dirinya,  Sin  Liong  menjadi  makin  berduka. Tak  disangkanya

               bahwa di tempat yang penuh damai ini di mana dia selama hampir tiga tahun

               tinggal penuh ketentraman dan kedamaian, yang membuat dia hampir melupakan

               kekejaman-kekejaman manusia ketika terjadi pembunuhan ayah-bundanya, kini

               dia menyaksikan kekejaman yang lebih hebat lagi di mana sebelas orang dusun

               yang sama sekali tidak berdosa dibunuh begitu saja oleh dua orang itu.


               Maka dia lalu duduk di atas batu, bersila dan tak bergerak seperti arca, hatinya

               dilanda  duka,  dan  dia  memandang  dengan  sikap  tidak  mengacuhkan.  Bahkan

               ketika muncul lima orang aneh itu, dia pun tidak membuat reaksi apa-apa kecuali

               memandang  dengan  penuh  perhatian  namun  dengan  sikap  sama  sekali  tidak

               mengacuhkan.



                                                           46
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52