Page 91 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 91

berdarah "rendah" itu tentu saja mengkhawatirkan bahwa keturunan istrinya itu

               akan  menjadikan  persoalan  bagi  pengangkatan  raja!  Maka  dia  memandang

               isterinya dengan sinar mata menghibur, kemudian seperti teringat dia berkata,

               "Ahh, hampir aku lupa. Aku datang bersama seorang muridku, namanya Sing

               Liong akan tetapi di daratan besar sana dia dikenal sebagai Sintong."


               "Hai,  seorang  sin-tong  (anak  ajaib)?  Hemm,  ingin  aku  tahu  sampai  di  mana

               keajaibannya!" "Hong-ji, jangan!" ibunya menegur, akan tetapi anak itu meloncat

               ke depan dan pada saat itu, Sin Liong sudah turun dari atas perahu. Baru saja dia

               berjalan menghampiri gurunya, tiba-tiba ada bayangan berkelebat dan tahu-tahu

               seorang  gadis  cilik  dengan  gerakan  seperti  seekor  burung  garuda  menyambar

               telah menyerangnya dari depan, sebuah kaki kecil telah menghantam dadanya.

               "Bukk!!" Tanpa dapat ditanyakan lagi, Sin Liong roboh terjengkang, dadanya

               terasa nyeri dan napasnya sesak. Akan tetapi dia bangkit berdiri, mengebutkan

               pakaianya yang menjadi kotor, memandang anak perempuan yang lebih muda

               daripada dia itu, menggeleng kepala dan berkata tenang, "Sungguh sayang sekali,

               seorang anak-anak yang masih bersih dikotori kebiasaan buruk mempergunakan

               kekerasan untuk memukul orang tanpa sebab."


               "Aihhh..." Swat Hong tertegun, lalu menoleh kepada ayahnya yang terdengar
               tertawa  keras,  "Ayah,  dia  tidak  bisa  apa-apa,  mengapa  disebut  Sin-tong?


               Serangan  biasa  saja  membuatnya  roboh  terjengkang!"."Ha-ha-ha,  kaulihat  dia

               roboh, akan tetapi apakah kau tidak lihat sesuatu yang ajaib? Dia tidak marah

               malah menyayangkan dirimu, bukankah itu ajaib?" "Anak yang luar biasa dia..."

               terdengar Liu Bwee berkata lirih dan kini Swan Hong juga memandang Sin Liong

               .

               Akan tetapi dia masih merasa tidak puas dan berkata, "Dia tidak marah karena

               takut dan pengecut, Ayah!"


               "He,  Sin  Liong,  apakah  engkau  takut  kepada  Swat  Hong  ini?"  Han  Ti  Ong

               berteriak kepada Sin Liong.



                                                           90
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96