Page 65 - REAKSI SEnyawa organik MONOFUNGSI
P. 65

Chapter 3 Alkil halida




                               Tiga halida pada poin b contoh di atas tidak memiliki hidrogen-,
                        sehingga  tidak  dapat  mengalami  reaksi  eliminasi.    Reaksi  eliminasi  selalu
                        merupakan pesaing potensial bagi reaksi substitusi. Beberapa persyaratan

                        mengenai reaksi eliminasi sebagai berikut:
                           1.  Adanya basa kuat, misalnya ion alkoksida ( OR) atau hidroksida (     -
                                                                             -
                               OH).

                           2.  Mengikuti aturan Saytseff, alkena yang paling banyak tersubstitusi
                               biasanya merupakan produk utama.

                           3.  Aturan Hofmann, jika basa yang terhalang secara sterik akan
                               menghasilkan produk dengan substitusi paling sedikit.

                        Reaksi E2 cenderung dominan bila digunakan basa kuat, seperi:  OH dan         -
                                                                                             -
                        OR  pada  temperatur  tinggi.  Reaksi  E2  berjalan  tidak  lewat  suatu

                        karbokation  sebagai  zat-antara,  melainkan  berupa  reaksi  serempak
                        (concerted reaction) yakni reaksi satu tahap, sama seperti reaksi SN2. Produk
                        yang dihasilkan pada reaksi E2 umumnya mengikuti aturan Saytseff.  Pada
                        aturan Saytseff disebut: alkena yang memiliki gugus alkil terbanyak pada

                        atom-atom  karbon  ikatan-rangkapnya  terdapat  dalam  jumlah  terbesar
                        dalam  campuran  produk  eliminasi.  Alkena  ini  dirujuk  sebagai  alkena
                        tersubstitusi  paling  tinggi.  Keadaan  transisi  memiliki  karakter  ikatan

                        rangkap  yang  dinyatakan  oleh  garis  titik-titik  dalam  rumusnya.  Karena
                        kedua  keadaan  transisi  yang  menghasilkan  alkena  ini  memiliki  karakter
                        ikatan  rangkap,  maka  keadaan  transisi  yang  menghasilkan  alkena  yang
                        lebih  stabil  memiliki  energi  yang  lebih  rendah.  Reaksi  yang  keadaan

                        transisinya berenergi lebih rendah akan berlangsung dengan lebih cepat.
                        Oleh  karena  itu,  alkena  yang  lebih  stabil  merupakan  produk  yang  lebih
                        berlimpah.  Alkena  yang  bersubstituen  terbanyak  akan  melimpah  dalam

                        campuran  produk.  Alkena  bersubstituen  terbanyak  ini  sering  kali  dapat
                        berbentuk diastromer cis dan trans (isomer geometrik). Secara eksperimen
                        telah ditetapkan bahwa umumnya isomer trans lebih stabildaripada isomer
                        cis, dikarenakan rintangan sterik pada isomer trans lebih kecil. Perhatikan

                        contoh  reaksi  E2  pada  senyawa  2-bromobutana  dengan  basa  kuat  ion
                        etoksida (Na   OCH2CH3) berikut:
                                     + -












                                                                      REAKSI SENYAWA OGANIK MONOFUNGSI    63
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70