Page 110 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 110
Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat 91
Perdebatan tersebut semakin nyata ketika pada tahun
1916 diterbitkan Doeminnota (memorandum Domein), yang
dibuat oleh seorang birokrat dari kementerian, G.J. Nolst
Trenite. Domeinnota merupakan sikap resmi pemerintah
tentang asas domein dalam arti luas, dan sejak saat itu
dianggap mewakili pandangan pemerintah mengenai cara
seharusnya doktrin domein ditafsirkan dan diberlakukan. 33
Perumusan domein verklaring tersebut yang katanya
hendak melindungi dan mempertahankan hak-hak
adat atas tanah-tanah pertanian, tidak lain hanya
mengakibatkan kekacauan; bahwa pernyataan
domein yang katanya bertujuan tercapainya
ketertiban dan kepastian, sampai dewasa ini
hanyalah merupakan induk dari semua goncangan-
goncangan hukum, yang belum pernah dikenal
dalam perundang-undangan Hindia Belanda. 34
Dalam kenyataannya, asas domein ternyata mendesak
beschikkingrecht dari pada desa, bahkan dilenyapkannya,
karena tanah yang dikuasai oleh masyarakat hukum
Indonesia itu tidak tentu tanah yang sudah diberikan
33 Lihat catatan kaki nomor 18 pada Marjanne Termorshuizen
– Arts “ Rakyat Indonesia dan tanahnya: Perkembangan
Doktrin Domein di masa kolonial dan pengaruhnya dalam
hukum agraria nasional” dalam Myrna A. Safitri dan
Tristam Moeliono, 2010, Hukum Agraria dan Masyarakat
di Indonesia, Penerbit HuMA-Jakarta, van Vollenhoven
Institute, Leiden University dan KITLV-Jakarta, hlm.39.
34 C. van Vollenhoven, 1975, Orang Indonesia dan Tanahnya.
Seri Agraria 1, (diterjemahkan oleh Soewargono, M.A.),
Pusat Pendidikan Departemen Dalam Negeri, hlm.57.