Page 138 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 138

Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat  119


              hukum adatnya,  termasuk  pengakuan terhadap tanah-
                             58
              tanah  adatnya. Sebagaimana halnya  di Indonesia,
              pemberlakuan hukum adat (dan ‘kebiasaan’ khususnya bagi
              Komunitas China dan Hindu ) dilakukan dengan beberapa
              pembatasan. B. Hooker menyatakan, “for customs  to be
              accepted, they must be reasonable and not offend against
              ‘humanity, morality and public policy’.
                                                59
                  Di Sarawak,  “tanah  yang hanya boleh  dikuasai  oleh
              para natives adalah Native Area Land, di samping adanya
              Mixed Zone Land dan Interior Area Land. Menurut  Land
              Code 1958, “Native customary land refers to land to which
              there is no documentary title, but is recognized by common
              law  as land  on which the natives  have a right to live, as
              their ancestors had one for generations. Such land had been

              cleared  for  cultivation,  and  accessed  for  fishing,  hunting,
              and  gathering forest produce”.   Mixed  Zone  Land adalah
                                          60
              tanah hak yang terdaftar dan dapat diperoleh oleh semua
              warga  negara tanpa terkecuali,  sedangkan  Interior Area
              Land  adalah  tanah-tanah  diluar  kedua  jenis  lainnya  dan
              tidak diberikan hak yang terdaftar.
                                             61


              58  Hukum  Adat di  Malaysia disebut  juga dengan  customary
                  law, adat, native law dan custom.
              59  B. Hooker dalam Wan Arfah Hamzah dan Ramy Bulan, 2004,
                  An  Introduction to  The Malaysian  Legal System,  Penerbit
                  Fajar Bhakti Sdn.Bhd. (008974 – T), Selangor Darul Ehsan,
                  hlm.152.

              60  Wan Arfah Hamzah dan Ramy Bulan, 2004, op.cit., hlm.166.
              61  ibid, hlm.166.
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143