Page 172 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 172

Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat  153


              antara lain: bahwa  para  Mosalaki bersedia menyerahkan
              dan melepaskan bidang  tanahnya  dengan  tulus ikhlas
              kepada para penggarap atau anakalo faiwalu untuk ditukar
              bidang tanahnya dalam rangka Kegiatan Program Operasi
              Nasional Agraria (PRONA). Selain menyerahkan sebidang
              tanahnya, para Mosalaki juga akan memberikan tuntutan
              atau persyaratan yang harus dipenuhi oleh para penggarap
              atau Anakalo Faiwalu, dengan tuntutan sebagai berikut: 43

              1.   Para  penggarap/Anakalo Faiwalu tetap  menjalankan
                  seremonial adat sepanjang tahun (moke boti are wati
                  manu eko).
              2.  Para penggarap/Anakalo Faiwalu tidak diperkenankan
                  untuk mengalihkan bidang  tanahnya kepada  pihak
                  lain tanpa seijin dan sepengetahuan Mosalaki.



                  Apapun  hal  yang dipersyaratkan dalam  pelepasan
              tersebut, namun dengan dilepaskannya tanah adat tersebut
              maka  status  dari tanah tersebut telah  berubah  menjadi
              tanah Negara. Selain itu,  tidak  ada mekanisme kontrol
              yang ditegaskan untuk menjaga agar tanah tersebut tidak
              dapat dialihkan tanpa ijin dari Mosalaki.

                  Di kalangan suku Moi di Kabupaten Sorong Provinsi
              Papua  Barat,  pelepasan  tanah adat dilakukan dengan  2
              (dua)  tahap,  yaitu pelepasan  secara  adat  melalui pesta
              adat (timai) dan kemudian pelepasan di hadapan Notaris.




              43  ibid, dalam Lampiran Skripsi.
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177