Page 186 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 186
mahal daripada kerugian yang harus ditanggung jika mereka
harus menjual pada tengkulak dengan harga murah.
Sumber Penghasilan Masyarakat
Tanah Timbul dan kawasan Segara Anakan mempunyai
potensi sumber daya yang berlimpah. Meskipun demikian,
kekayaan sumber daya alam tidak dapat memberikan peme-
rataan kesejahteraan ekonomi pada seluruh lapisan masya-
rakatnya. Sumber daya kelautan dan hasil pertanian yang di-
kelola tidak dapat meningkatkan kesejahteran masyarakat
yang hidup di atas Tanah Timbul. Kehidupan dalam keseder-
hanaan dan kemiskinan tercermin dalam bangunan rumah
yang terlalu sederhana. Dalam pengukuran tingkat kesejah-
teraan keluarga, hampir sebagian besar masyarakat Kampung
Laut masih dapat digolongkan ke dalam Keluarga Sejahtera
II, bahkan masih banyak masyarakat Kampung Laut yang
digolongkan ke dalam Keluarga Pra-sejahtera, dimana kondisi
rumah tanpa alas lantai.
Sumber penghasilan keluarga didapat dari berbagai cara
yaitu: (1) sebagai petani padi sawah dengan satu kali panen
per-tahun: (2) sebagai nelayan di kawasan Segara Anakan:
(3) sebagai petambak kepiting: (4) sebagai perangkat desa:
(5) sebagai buruh: tenaga kerja perkotaan: (6) sebagai tenaga
kerja di luar negeri. Berdasarkan kondisi rumah, keluarga
sejahtera mempunyai penghasilan dari berbagai macam peker-
jaan. Terutama, bagi mereka yang menjadi pekerja di luar
negeri. Seperti, Dirjo, warga desa Panikel yang tinggal di
sebelah Balai Desa Panikel mempunyai rumah yang sangat
bagus karena salah satu anggota keluarganya bekerja di Tai-
wan selama 7 tahun berturut-turut. 59
59 Dirjo mempunyai rumah megah berlantai dua dengan pondasi
batu kali dan cakar ayam beton yang kuat, berwarna orange dan hijau
muda. Jumlah rumah yang bercat menarik seperti rumah yang dimiliki
oleh Dirjo di Kampung Laut masih sangat sedikit.
172