Page 188 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 188
yang disebabkan hanya cerita inilah yang bisa memberikan
batasan yang tegas mengenai kekuasaan atas sumberdaya
agraria yang kini bermunculan dan memberikan tawaran
penghidupan baru bagi mereka.
Mitos-mitos yang direkonstruksi juga dimaksudkan
untuk menjadi mediator bagi warga Kampung Laut ketika
harus berdialog dengan warga darat. Dengan demikian ada
penegas yang jelas menyangkut identitas kewargaan walau
kemudian mereka harus melakukan interaksi dengan warga
luar. Identitas yang embedded itu kemudian mereka kelola
sedemikian rupa untuk bisa memberikan kontribusi sosial-
ekonomi. Sementara ini mereka cukup berhasil. Hal ini
dibuktikan dengan realitas bahwa tidak ada warga pendatang
yang melakukan penguasaan atas sumberdaya alam yang
muncul di Segara Anakan. Jika pun saat ini warga pendatang
mulai merangsek, tetap saja mereka tidak bisa melakukan
penguasaan sumberdaya agraria ini tanpa prosedur yang
ditetapkan warga Kampung Laut.
Penutup
Kampung Laut adalah tipologi masalah agraria dalam
bentuk yang baru. Meski negara ini sudah memiliki cukup
instrumen untuk mengelolanya, yakni dengan UUPA 1960
yang menyatakan bahwa Bumi, Air, dan Udara serta keka-
yaan yang ada di dalamnya dikuasai oleh negara, tetap saja
dalam praktiknya tidaklah mudah. Tumpang tindih konflik
di atasnya yang tervisualisasi dalam berbagai bentuknya,
menyebabkan kelembaman masalah agraria baru ini, sulit
diselesaikan begitu saja.
Bagi masyarakat Kampung laut, sejarah asal-usul men-
jadi kekuatan untuk mengklaim penguasaan tanah, terutama
untuk daerah-daerah frontier yang bahkan belum terbentuk
Tanah Timbulnya secara stabil. Sejarah asal-usul memberikan
174