Page 243 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 243

Reklaim oleh Petani dan Proses Konflik

                   Berdasarkan SK Mendagri N0.67/HGU/DA/1980
             mengenai sertifikat HGU PT KAL, masa HGU ini berlaku
             sejak tanggal 31 Desember 1971 s/d 31 Desember 2002.
             Sertifikat inilah yang kemudian menjadi dasar hukum PT
             KAL dalam penguasaan tanah luas 131,1 ha di desa Trisobo
             dan pengelolaannya sebagai perkebunan karet.
                   Terdesak oleh kondisi sumber penghidupan di desa yang
             amat sempit, dan melihat peluang tanah HGU yang akan
             habis ini, maka masyarakat Desa Trisobo pada tahun 2000
             melakukan proses peralihan penguasaan, yaitu dengan aksi
             reklaiming atas salah satu bagian dari areal HGU PT KAL
             untuk kemudian tanahnya diperuntukan bagi masyarakat
             desa saja. Dengan ini berarti satu bentuk pernyataan keinginan
             dari warga agar HGU tidak usah diperpanjang lagi. Dimulai
             pada tahun 2000, masyarakat memulai musyawarah bersama
             untuk menguasai dan mengelola tanah HGU yang dipimpin
             oleh kepala desa saat itu.
                   Landasan aksi reklaim ini bagi masyarakat adalah,
             bahwa sebelum tahun 1925 tanah HGU itu merupakan tanah
             milik rakyat yang kemudian dirampas oleh Belanda untuk
             dijadikan perkebunan. Hal itu terus berlanjut sampai seka-
             rang, sehingga terbit HGU No 1 Desa Trisobo, dengan luas
             131,1 ha, akan tetapi dalam kenyataanya di lapangan luasnya
             mencapai 154 ha sehingga ada kelebihan seluas 22.9 ha yang
             mestinya otomatis menjadi hak warga Desa Trisobo. Masya-
             rakat memohon kepada BPN untuk tidak mengijinkan perpan-
             jangan HGU tersebut yang akhirnya diharapkan menjadi
             tanah Negara dan kembali kepada tanah desa.
                   Dalam sebuah pertemuan (28 Maret 2000) di Balai
             Desa Trisobo yang dihadiri oleh pihak-pihak bersengketa dan
             aparat BPN Kabupaten Kendal, pihak PT KAL menyampai-
             kan bahwa saat ini mereka telah mengajukan perpanjangan
             HGU sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku,
             229
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248