Page 245 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 245

masalahan yang sedang berlangsung. Mereka menyampaikan
             bahwa luas tanah PT. KAL dalam SPPT/Pajak seluas 151,30
             Ha tetapi dalam kenyataannya seluas 154 Ha. Dari luas tanah
             tersebut, yang terletak di Desa Kertosari hanya 2 Ha sehingga
             sisanya terletak di Desa Trisobo (berdasarkan peta desa yang
             disampaikan melalui kepala desa). Pada saat itu masyarakat
             menyampaikan bahwa Pihak PT. KAL selama menguasai
             tanah tersebut tidak pernah memberikan kontribusi kepada
             desa. Melatarbelakangi hampir seluruh argumen, masyarakat
             menyampaikan bahwa tanah HGU PT. KAL tersebut dahulu
             telah digarap oleh masyarakat Desa Trisobo dan merupakan
             tanah nenek moyangnya yang dirampas olah pemerintah
             Hindia Belanda. Bahkan dinyatakan bahwa tanah yang di-
             kuasai PT. Karyadeka Alam Lestari terdapat tanah Yasan milik
             warga desa Trisobo dengan bukti Letter C no 102 atas nama
             Moh Isa luas 2.160 m .
                                   2
                   Masyarakat menyampaikan bahwa keadaan Desa Tri-
             sobo saat ini tidak mempunyai Bondo desa serta masyarakat-
             nya banyak yang dalam kondisi miskin. Oleh karena itu Kepala
             Desa dan masyarakat meminta semua tanah yang dikuasai
             oleh PT KAL tersebut untuk dijadikan tanah Bondo desa
             Trisobo, sehingga masyarakat Trisobo dengan dilaksanakan-
             nya UU No 2 tahun 1999 akan menjadi desa yang mandiri.
                   Menanggapi hal ini, PT KAL dalam pertemuan ini tetap
             pada argumen sebelumnya juga menambahkan beberapa data.
             Mereka menyampaikan bahwa karyawan yang bekerja pada
             afdeling Trisobo ada 81 orang, termasuk 60 orang warga desa
             Trisobo. Pihak perusahaan pernah memberikan kontribusi
             kepada desa Trisobo dari bulan Agustus 1999 sampai dengan
             Februari 2000 sejumlah Rp 975.000. Pihak perusahaan juga
             telah mengijinkan penggunaan jalan PT KAL oleh warga
             masyarakat Trisobo dalam rangka pengerasan jalan desa. PT
             KAL juga menyampaikan bahwa saat ini kegiatan menyadap
             sebagian dari tanaman karet tidak dapat dilakukan karena

             231
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250