Page 249 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 249
Di desa Trisobo sendiri kemudian terjadi friksi yang
tajam di antara masyarakat dengan munculnya organisasi yang
bernama FORMAT (Forum Masyarakat Trisobo). Organisasi
ini didukung oleh Kepala Desa Trisobo yang baru dan memi-
liki kepentingan yang berbeda dari PPNT, yakni lebih men-
dukung kepentingan pihak PT KAL.
Pihak-pihak yang Terlibat Konflik dan
Para Pendukungnya
- Paguyuban Petani Ngaglik Trisobo (PPNT)
Paguyuban Petani Ngaglik Trisobo (PPNT) merupakan
organisasi petani yang sejak tahun 2000 berjuang untuk mela-
kukan reklaim atas tanah HGU PT KAL. Menurut penuturan
Usep Setiawan dari KPA, PPNT merupakan anggota Orga-
nisasi Tani jawa Tengah (ORTAJA) di mana yang terakhir
ini merupakan anggota Konsorsium Pembaruan Agraria
(KPA). Secara kelembagaan, selain bergabung menjadi ang-
gota ORTAJA (Organisasi Petani Jawa Tengah), PPNT juga
menjadi anggota FPPK (Forum Persaudaraan Petani Kendal).
PPNT berdiri tahun 2000. Di tahun 1999 saat krisis
ekonomi berlangsung, banyak warga yang bekerja di kota
kembali ke desa karena terjadi PHK besar-besaran. Di desa
mereka mulai menggarap lahan yang waktu itu dianggap
terlantar. Proses penggarapan terjadi dari periode waktu 2003-
2007 (dalam kurun waktu itu, tidak ada konflik terbuka yang
muncul).
Luas tanah yang digarap 87 ha untuk sekitar 400 KK
yang terbagi menjadi 20 x 25 m. Pada masa HGU berakhir,
BPN menawarkan pada masyarakat untuk menggarap. Lahan
tersebut ditanami jenis tanaman palawija, pisang, ubi kayu,
sengon, kayu jengkol. Latar belakang atau klaim masyarakat
yang diwakili PPNT untuk menduduki tanah HGU PT KAL
adalah dahulu lahan tersebut merupakan tegalan dan per-
235