Page 251 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 251
dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Trisobo.
Menurut Sugiyo (ketua FORMAT), FORMAT adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat Trisobo, tetapi
belum dilegalkan. Artinya, tidak di SK-kan oleh Kepala Desa,
karena berada di luar jalur pemerintahan Desa, tetapi juga
belum didaftarkan di Notaris. Pada awalnya, pembentukan
FORMAT ini mendapat penolakan keras dari PPNT
(Paguyuban Petani Ngaglik Trisobo), sebab PPNT yang juga
merupakan organisasi masyarakat lokal di luar pemerintahan
desa dan juga belum diaktanotariskan, merupakan organisasi
yang bergerak dalam proses pelepasan HGU milik PT KAL.
Banyak anggota PPNT yang tidak mau bergabung dengan
FORMAT dengan berbagai alasan, di antaranya karena sudah
malu. Tetapi meski demikian, ada juga yang sudah bergabung.
Peran Format dalam masyarakat adalah mendampingi
warga dan menjembatani masalah yang dihadapi oleh warga,
utamanya yang berkaitan dengan kasus pelepasan HGU ini.
Ketika mendampingi prosesnya, para pengurus Format
terlebih dahulu sowan dan sinau (belajar) di BPN dan Polres.
Mereka tidak mau seperti warga yang lain, yang telah
dipenjarakan oleh PT KAL, karena aksi mereka. Tidak heran
jika FORMAT oleh sebagian besar masyarakat dianggap
dekat dengan perusahaan PT KAL.
Anggota FORMAT saat ini sudah sangat banyak, dan
tidak hanya terdiri pemuda desa dengan tetapi juga tokoh-
tokoh dan pejabat desa. Dari 200 KK di Desa Trisobo yang
termasuk dalam kategori rumah tangga miskin, menurut
Sugiyo juga merupakan anggota FORMAT. Ada pula mantan
anggota PPNT masuk ke Format.
- Pemerintah Desa Trisobo (Hasil Pilkades 2007)
Pemilihan Kepala Desa tahun 2007 menempatkan
Djunaedi sebagai pemenang. Sebelum menjadi kepala desa,
237