Page 90 - Memahami dan Menemukan Jalan Keluar dari Problem Agraria Krisis Sosial Ekologi
P. 90
Kajarkajar tersebut disengajakan sejak ditetapkannya areal
tersebut sebagai hutan konservasi demi menekankan dan
menjaga status lahan tersebut agar selanjutnya tidak diganggu-
gugat atau dialokasikan untuk kepentingan lain. Seorang
bapak berinisial D mengatakan:
“Dulu mata air kami hilang, mas. Jangankan untuk mengairi
sawah, untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari saja kami
harus benar-benar mengirit. Tapi sekarang mah, sejak Hutan
Mata Air Kajarkajar ini kami lakukan konservasi, jadinya air di
rumah lancar, yang ke sawah juga lancar”
Sementara itu bapak L menambahkan, bahwa sebelum
diberlakukan konservasi hutan oleh OTL, kondisi sawah-
sawah yang ada di areal klaim hutan Perhutani atau di lahan-
lahan yang diusahakan oleh masyarakat sangat memprihatin-
kan, kegagalan panen sering dialami oleh petani dikarenakan
ketersediaan air yang sangat kurang dan seringkali hanya
mengandalkan musim hujan.
- Zona Pemakaman
Redistribusi lahan untuk areal pemakaman juga sangat
diperlukan. Menurut Bapak D, lahan pemakaman yang ada
sebelumnya adalah lahan hibah dari warga kampung yang
kaya di zaman dulu. Akan tetapi saat ini lahan yang luasnya
dianggap tidak seberapa tersebut sudah tidak mencukupi lagi.
Kini warga masyarakat telah mulai memanfaatkan lahan
pemakaman baru yang dimaksud. Itu terbukti dari telah ada-
nya beberapa makam yang terbaring di lahan dengan luas ±
1 Ha. tersebut. Bapak D mengatakan, bahwa salah satu dari
kebutuhan hidup manusia adalah ketersediaan tempat tinggal,
baik pada saat hidup atau ketika manusia tersebut sudah tidak
hidup lagi.
- Zona Pemukiman
Lahan pemukiman diproyeksikan untuk cadangan per-
76