Page 103 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 103

90    Prof. Dr. Maria SW Sumardjono., S.H., MCL., MPA


            4.  Properti Untuk Orang Asing* *
                Sembilan belas tahun sejak PP No. 41 Tahun 1996 tentang
            Pemilikan Rumah Tinggal atau Hunian  untuk Orang  Asing

            yang  Berkedudukan  di Indonesia  terbit  pada  17 Juni 1996,
            sejak medio Juni pembicaraan tentang properti untuk orang
            asing menghangat kembali. Kenyataannya, walaupun PP No.
            41  Tahun  1996  sudah  dilengkapi  dengan Peraturan Menteri
            Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 7 Tahun 1996
            dan No. 8 Tahun 1996 tentang Persyaratan Pemilikan Rumah
            Tempat  Tinggal atau  Hunian oleh  Orang  Asing,  peraturan

            itu belum  dapat  dilaksanakan  secara  efektif. Revisi PP No.
            41/1996  memang  perlu,  namun semangatnya seyogianya
            menitikberatkan pada aspek keadilan.
                Substansi yang diatur PP No. 41 Tahun 1996 belum cukup
            komprehensif (Maria Sumardjono,  “Pemilikan  Rumah  oleh
            WNA”, Kompas 24/6/1996). Jika dikelompokkan, berbagai isu
            yang  memerlukan  klarifikasi  dan/atau  perlu  ditambahkan

            dalam revisi PP No. 41 Tahun 1996 setidaknya meliputi lima
            hal, yakni: (a) subyek pengaturan (orang perorangan WNA saja
            atau meliputi badan hukum  asing beserta  persyaratannya);
            (b) obyek pengaturan, terkait hak atas tanah, jenis bangunan
            dan persyaratan atau batasannya; (c) perbuatan hukum atau
            peristiwa hukum  terkait  pemilikan  properti; (d) hapusnya
            hak atas tanah  beserta  bangunan yang dimiliki orang asing

            sebelum berakhirnya jangka  waktu hak  atas  tanah;  dan (e)
            pengawasan  dan  sanksi  (Maria Sumardjono, “Alternatif


            *   Kompas, 24 Juli 2015
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108