Page 38 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 38

Regulasi Pertanahan dan Semangat Keadilan Agraria  25


              bahwa Pemerintah berwenang menentukan  peruntukannya
              atau  melakukan pelelangan  terbuka untuk  menentukan
              pihak yang layak menggunakan tanah tersebut. Dalam pasal
              yang lain,  disebutkan bahwa HGU  yang haknya hapus itu
              tanahnya menjadi  tanah negara yang merupakan obyek RA
              untuk diredistribusikan kepada penerima RA. Pertanyaannya
              adalah, kapan tanah eks HGU menjadi obyek RA dan kapan
              menjadi obyek lelang terbuka ?

                  Dalam DIM juga disebutkan hal - hal baru seperti bank
              tanah, pajak progresif, dan aset persediaan. Sebelum hal - hal
              itu dipahami  secara  matang dan  komprehensif  seyogyanya
              pengaturannya dalam RUUP dipertimbangkan kembali.

              UUPA masih perlu?

                  Dalam DIM secara tegas dicabut 17 pasal dari UUPA. Di
              luar lima pasal Ketentuan Konversi, secara implisit ada 8 pasal
              dari UUPA yang tidak diberlakukan lagi. Ketika RUUP disusun

              untuk melengkapi UUPA, sedangkan dalam DIM dapat dibaca
              arah perubahan UUPA, maka agar hal ini tidak menimbulkan
              salah  tafsir,  diperlukan  sikap  tegas Pemerintah. Jika RUUP
              memang dimaksudkan  untuk  melengkapi  UUPA, apakah
              tidak lebih bermanfaat untuk misalnya, mempertimbangkan
              kembali  penyederhanaan jenis hak  atas  tanah menjadi
              dua macam hak yakni HM dan HP ? Hal ini sudah pernah
              diusulkan  dalam beberapa RUUP  sebelumnya. Di  samping
              kuat landasan konseptualnya, yakni sesuai dengan konsepsi

              hukum  adat  sebagai  dasar  hukum agraria  nasional  yang
              mengenal HM  dan HP  saja, hal  ini  dapat mencegah  cara -
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43