Page 46 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 46

Regulasi Pertanahan dan Semangat Keadilan Agraria  33


              Menurut konvensi internasional,  maka MHA berhak  atas
              kompensasi yang adil dalam bentuk: tanah, wilayah, SDA yang
              setara dalam kualitas, luasan dan status hukumnya sebelum
              diambil alih, atau dapat diberikan dalam bentuk-bentuk lain
              sesuai pilihan MHA yang bersangkutan. Ketiga, RUU belum
              mengatur tentang kelembagaan yang berwenang dan bertugas
              melaksanakan  restitusi  dan  kompensasi,  termasuk tentang
              prosedur dan mekanisme pengajuan klaim oleh MHA.

                  Tanpa pengaturan  yang  komprehensif  tentang restitusi
              dan kompensasi, tujuan yang mulia itu tidak akan mencapai
              sasarannya. Pengambilalihan tanah, wilayah dan SDA MHA
              yang  telah terjadi  itu  menimbulkan  gangguan terhadap
              hubungan  sosial-politik antara  pihak  yang  mengambil  alih
              dengan MHA.

                  Pengakuan hak MHA  disertai  dengan komitmen
              pemberian  restitusi  dan kompensasi  sesuai ketentuan
              peraturan    perundang-undangan     merupakan     upaya
              rekonsiliasi untuk mengembalikan keseimbangan hubungan
              sosial-politik yang sempat terganggu tersebut.

                  UU  PPHMA  bukan obat  mujarab untuk  menyelesaikan
              semua permasalahan terkait MHA, tetapi UU ini dapat disebut
              sebagai suatu langkah awal untuk membuktikan berlakunya
              pluralisme hukum di Indonesia.



                                     CATATAN:
                  RUU  ini  termasuk dalam 160  RUU  Prolegnas 2015-
                  2019 (Nomor  urut 42).  Ada  dua  versi RUU,  yakni
                  dari DPR RI dan versi Ornop. Beberapa kali dibahas
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51