Page 48 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 48

Regulasi Pertanahan dan Semangat Keadilan Agraria  35


              secara efektif, beberapa hal memerlukan klarifikasi.
                  Permen  ini terbit  untuk  memenuhi  tersedianya  suatu
              pedoman  sebagai  pelaksanaan Peraturan Bersama Menteri
              Dalam Negeri RI, Menteri Kehutanan RI, Menteri Pekerjaan
              Umum RI dan Kepala Badan Pertanahan RI No. 79 Tahun 2014
              tentang Tata Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah Yang Berada
              Dalam Kawasan Hutan (“Perber”) khususnya  untuk  tanah-

              tanah  MHA  (lihat  tulisan  Myrna  Safitri,  Kompas  10  Maret
              2015).  Permen  tentang  Hak  Komunal  (“HK”)  ini  tampaknya
              lebih menonjolkan  sisi  proseduralnya ketimbang konsepsi
              dasar  terkait dengan  subyek  yang diatur.  Ketika  berbicara
              tentang  “hak”, ada empat  unsur yang  harus dipenuhi, yakni:
              subyek,  obyek, hubungan hukum  yang mengikat  pihak lain
              dengan kewajiban, dan perlindungan hukumnya. Unsur subyek

              menempati  kedudukan terpenting.  Ketidakjelasan tentang
              subyek akan berimbas pada ketidakjelasan tiga unsur lainnya.
                  Beberapa  pertanyaan  mendasar  dapat  diajukan  dalam
              Permen ini. Pertama, apakah HK ini sama atau dipersamakan
              dengan  hak ulayat  MHA  sebagaimana pengertian  teknis
              yuridis yang dikenal dalam  peraturan  perundang-undangan

              yang berlaku? Kedua, di mana tempat HK dalam sistem hukum
              pertanahan nasional sesuai Penjelasan Umum II (2) Undang-
              Undang  Pokok  Agraria (UUPA)?  Ketiga,  karena pengertian
              HK dalam Pasal 1 angka 1 Permen terdiri dari dua kelompok
              subyek, yakni MHA dan non MHA, bagaimana dengan cara
              terjadinya HK masing-masing?  Keempat,  karena dengan
              berlakunya Permen ini Peraturan Menteri Negara  Agraria/

              Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 5 Tahun 1999 tentang
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53