Page 50 - Regulasi-Pertanahan-dan-Semangat-Keadilan-Agraria
P. 50

Regulasi Pertanahan dan Semangat Keadilan Agraria  37


                  Merancukan HK  dengan hak  ulayat  dalam Permen itu
              hakekatnya  adalah  membangun  fiksi  hukum,  karena  hak
              ulayat  dan HK  itu mempunyai karakteristik  yang  berbeda
              tetapi oleh Permen dianggap sama. Hak ulayat itu berdimensi
              publik sekaligus perdata.  Dimensi publiknya tampak dalam
              kewenangan MHA untuk mengatur (1) tanah/wilayah sebagai
              ruang  hidupnya  terkait  dengan  pemanfaatannya  termasuk
              pemeliharaannya; (2) hubungan hukum antara MHA dengan
              tanahnya; dan  (3)  perbuatan  hukum  terkait dengan  tanah

              MHA. Dimensi perdata hak ulayat tampak dalam manifestasi
              hak ulayat sebagai kepunyaan bersama. Hak ulayat itu bukan
              hak atas  tanah  sebagaimana dimaksudkan dalam  Pasal  4
              yo. Pasal 16 UUPA. Sebaliknya, HK atas tanah itu dimaknai
              sebagai hak atas tanah (Pasal 1 angka 10 Permen).

                  Lebih  lanjut, karena HK itu  dikategorikan  sebagai
              hak atas  tanah,  maka  terhadap  HK dapat diterbitkan
              sertipikatnya (Pasal 13 ayat (3) Permen). Sebaliknya, karena
              hak ulayat itu bukan hak atas tanah, maka keberadaan hak
              ulayat  itu dinyatakan dalam  peta dasar  pendaftaran  tanah
              dan bila batas-batasnya dapat ditentukan menurut tata cara
              pendaftaran  tanah,  batas  tersebut  digambarkan pada peta
              dasar pendaftaran  tanah dan dicatat dalam daftar  tanah; di
              atas tanah ulayat tersebut tidak diterbitkan sertipikat. Dengan

              dicabutnya Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
              Pertanahan Nasional No. 5 Tahun 1999, perihal pendaftaran
              hak ulayat ini menjadi tidak jelas nasibnya!
                  Isu  kedua, kedudukan hak komunal MHA  dalam

              sistem  hukum  tanah  nasional.  Mengacu  pada  Penjelasan
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55