Page 172 - Buku Guru PJOK KLS-V
P. 172
Konsep Kunci
• Refleksi pada pengajaran merupakan aspek penting dari pertumbuhan
berkelanjutan sebagai seorang guru.
• Guru reflektif mengikuti siklus mendeskripsikan pengajaran, mengkritik
pengajaran dan menetapkan tujuan.
• Refleksi diri yang teratur saat mengajar memungkinkan guru untuk
menggambarkan pengajaran mereka dan menentukan informasi yang lebih
spesifik untuk dikumpulkan.
• Pengamatan secara sistematis memungkinkan guru reflektif untuk
mengkritik cara mengajar mereka dengan memberikan informasi secara
jelas dan detail tentang berbagai aspek mengajar yang efektif.
• Teknik observasi sistematis termasuk dalam teknik bantuan dan tanpa
bantuan.
• Mengumpulkan informasi tentang umpan balik dan konten pelajaran
pengembangan adalah teknik tanpa bantuan.
• Teknik bantuan yang memberikan informasi lebih dapat diamati mencakup
hal-hal seperti informasi tentang interaksi pola dengan peserta didik, jumlah
kesempatan praktik yang dimiliki peserta didik, umpan balik, penggunaan
waktu di kelas dan kejelasan demonstrasi.
• Penetapan tujuan memberikan mekanisme kepada guru reflektif untuk
menentukan apakah ada perubahan dalam pengajaran.
• Komunitas belajar profesional memungkinkan guru untuk merefleksikan
lingkungan belajar-mengajar dengan dukungan orang lain.
Sederhananya, praktik pengajaran reflektif membutuhkan refleksi. Salah satu
implikasi “Pengajaran Reflektif”, adalah bahwa mengajar adalah aktivitas yang
sangat kompleks, yang membutuhkan guru untuk secara aktif merefleksikan
keadaan lingkungan pengajaran mereka. Saat mengajar, berbagai pengaruh harus
dipertimbangkan, termasuk pengalaman kita sebagai guru, fasilitas tempat bekerja,
frekuensi pertemuan kelas, jumlah peserta didik di kelas, sikap peserta didik terhadap
PJOK, kepercayaan sebagai seorang guru, dan sejenisnya. Memahami lingkungan
tempat mengajar adalah satu hal, tetapi menyesuaikan pengajaran dengan lingkungan
itu adalah lain hal. Dalam unit ini, akan dibahas refleksi atas pembelajaran yang
dilakukan.
Sebagai guru, memiliki tanggung jawab untuk memilih konten untuk diajarkan,
menentukan bagaimana menyampaikannya secara bermakna, dan menyampaikannya
untuk memenuhi semua kebutuhan peserta didik. Selain itu, kita harus berinteraksi
secara efektif dengan peserta didik, administrator, orang tua, wali, dan guru lainnya.
Kita harus menghibur siswa yang ketakutan dan meyakinkan orang tua yang peduli.
Terlebih lagi, kami menginspirasi harapan, membujuk rasa ingin tahu, dan merayakan
Buku Panduan Guru
166 Anak Aktif Bergerak-Pendekatan Reflektif untuk Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk SD Kelas V